Dalam kesehatan reproduksi ada beberapa hal yang sering terjadi pada perempuan, salah satu di antaranya adalah keputihan. Keputihan tidak selalu bersifat patologis, namun demikian pada umumnya orang menganggap keputihan sebagai hal yang normal. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor – faktor penyebab kejadian flour albus patologis. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi wanita usia subur yang mengalami flour albus patologis di wilayah kerja Puskesmas Klampis sejumlah 43 dengan sampel. Instrumen menggunakan kuesioner dengan analisis menggunakan chi-square/Lambda (0,05). Hasil penelitian uji statistic chi-square diperoleh nilai p sama dengan 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan usia dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic Lambda diperoleh nilai p sama dengan 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic chi-square diperoleh nilai p sama dengan 0,033 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pekerjaan dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic chi-square diperoleh nilai p sama dengan 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan status gizi dengan terjadinya flour albus patologis diwilayah kerja Puskesmas Klampis. Disarankan wanita usia subur dapat meningkatkan pengetahuan, personal hygiene organ reproduksi untuk menghindari keputihan patologis dengan selalu berkonsultasi dengan petugas kesehatan agar dapat mengarahkan terhadap perilaku hygiene yang tepat dan benar.