Nurhasanah
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor – Faktor Penyebab Kejadian Flour Albus Patologis di Wilayah Kerja Puskesmas Klampis Nurhasanah; Nyna Puspita Ningrum; Nina Hidayatunnikmah
SNHRP Vol. 5 (2023): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 5 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kesehatan reproduksi ada beberapa hal yang sering terjadi pada perempuan, salah satu di antaranya adalah keputihan. Keputihan tidak selalu bersifat patologis, namun demikian pada umumnya orang menganggap keputihan sebagai hal yang normal. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor – faktor penyebab kejadian flour albus patologis. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi wanita usia subur yang mengalami flour albus patologis di wilayah kerja Puskesmas Klampis sejumlah 43 dengan sampel. Instrumen menggunakan kuesioner dengan analisis menggunakan chi-square/Lambda (0,05). Hasil penelitian uji statistic chi-square diperoleh nilai p sama dengan 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan usia dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic Lambda diperoleh nilai p sama dengan 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic chi-square diperoleh nilai p sama dengan 0,033 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pekerjaan dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic chi-square diperoleh nilai p sama dengan 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan status gizi dengan terjadinya flour albus patologis diwilayah kerja Puskesmas Klampis. Disarankan wanita usia subur dapat meningkatkan pengetahuan, personal hygiene organ reproduksi untuk menghindari keputihan patologis dengan selalu berkonsultasi dengan petugas kesehatan agar dapat mengarahkan terhadap perilaku hygiene yang tepat dan benar.
Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Flour Albus Patalogis Di Wilayah Kerja Puskesmas Klampis Nurhasanah; Nyna Puspita Ningrum; Nina Hidayatunnikmah
SNHRP Vol. 5 (2023): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 5 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kesehatan reproduksi ada beberapa hal yang sering terjadi pada perempuan, salah satu di antaranya adalah keputihan. Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum perempuan. Keputihan tidak selalu bersifat patologis, namun demikian pada umumnya orang menganggap keputihan sebagai hal yang normal. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor – faktor penyebab kejadian flour albus patologis. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang mengalami flour albus patologis di wilayah kerja Puskesmas Klampis sejumlah 43 dengan sampel 43 responden. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Klampis Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan. Variabel independen faktor-faktor penyebab terjadinya flour albus dan variabel dependen kejadian flour albus. Instrumen menggunakan kuesioner dengan analisis menggunakan chi-square/Lambda (0,05). Hasil penelitian uji statistic chi-square diperoleh nilai p = 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan usia dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic Lambda diperoleh nilai p = 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic chi-square diperoleh nilai p = 0,033 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pekerjaan dengan terjadinya flour albus patologis. Uji statistic chi-square diperoleh nilai p = 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan status gizi dengan terjadinya flour albus patologis diwilayah kerja Puskesmas Klampis. Disarankan wanita usia subur dapat meningkatkan pengetahuan, personal hygiene organ reproduksi untuk menghindari keputihan patologis dengan selalu berkonsultasi dengan petugas kesehatan agar dapat mengarahkan terhadap perilaku hygiene yang tepat dan benar.