Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan usaha dalam menekan pertumbuhan penduduk. Pasangan Usia Subur dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi kebutuhannya. Peserta KB aktif memilih suntikan dan pil sebagai alat kontrasepsi yang dominan dibanding dengan metode kontrasepsi jangka panjang. Penelitian ini bertujuan menganalisis Faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan Analisis Observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Akseptor MJKP yang terdata dalam register KB yang berada di Desa Sanggraagung Bangkalan 55 dengan sampel 40 responden. Penelitian dilaksanakan di Desa Sanggraagung Bangkalan dari bulan Januari – Mei 2023. Variabel independen usia, paritas, tingkat pendidikan, tujuan KB, pengetahuan dan variabel dependen Pemilihan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang. Instrumen menggunakan kuesioner dengan analisis menggunakan spearman rank (0,05). Hasil penelitian dari hasil uji statistik terdapat pengaruh usia dengan pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang dengan nilai p = 0.002. Terdapat pengaruh paritas dengan pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang dengan nilai p = 0.042. Terdapat pengaruh tingkat pendidikan dengan pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang dengan nilai p = 0.036. Terdapat pengaruh tujuan KB dengan pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang dengan nilai p = 0.000. Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang dengan pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang dengan nilai p = 0.009. Faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang adalah paritas dan usia di Desa Sanggraagung Bangkalan. Disarankan wanita usia subur dapat meningkatkan informasi untuk dapat memilih program kontrasepsi jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan dirinya dan keluarga