Gigi pertama bayi umumnya tumbuh pada usia antara 6 sampai 14 bulan. Pertumbuhan gigi pertama akan menyebabkan gusi teriritasi, kemerahan dan sedikit menggembung, dan sering dikuti dengan meningkatnya temperature tubuh atau demam, mual dan anak menjadi rewel. Daun Kayu Putih yang mengandung minyak atsiri dikenal baik untuk mengatasi sejumlah kondisi kesehatan. Kandungan minyak atsiri dapat bertindak sebagai analgesik, antipiretik, antiseptik, antijamur dan antibakteri sehingga seluruh efek tersebut dapat membantu mengurangi rasa sakit pada gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kayu putih (Melaleuca leucadendra) terhadap respon nyeri tumbuh gigi pada anak usia 6-9 bulan. Metode Penelitian yang digunakan pra eksperimental desain one group pra-post test design dengan jumlah sample 17 orang melalui teknik accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer, data respon nyeri tumbuh gigi didapatkan dari instrument Wong-Baker Faces Pain Rating Scale. Analisis data menggunakan uji statistic Wilcoxon Hasil penelitian menunjukkan respon nyeri tumbuh gigi sebelum diberikan ekstrak daun kayu putih sebagian besar mengalami nyeri hebat sebesar 64,71 persen, sedangkan respon nyeri tumbuh gigi setelah diberikan ekstrak daun kayu putih sebagian besar mengalami tidak nyeri sebesar 35,29 persen, hasil uji statistik didapatkan hasil p-value = 0,001 sehingga bisa disimpulkan bahwa Pemberian ekstrak daun kayu putih (Melaleuca leucadendra) efektif terhadap penurunan respon nyeri tumbuh gigi pada anak usia 6-9 bulan.