Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Komposit Kolang-Kaling Dan Tepung Tapioka Dengan Penambahan Berbagai Jenis Plasticizer Indarti, Laurentina Dinia Eka; Purnavita, Sari; Pratiwi, Mumpuni Asih
METANA Vol 17, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v17i1.33636

Abstract

Plastik komersial dimasyarakat sangatlah digemari. Namun, penggunaan plastik komersial sebagai bahan pengemas saat ini mulai dikurangi karena plastik dari bahan sintetik kimia ini sulit diurai oleh mikroba dan membutuhkan waktu cukup lama untuk terurai. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh rasio bahan baku dan pengaruh jenis plasticizer terhadap karakteristik bioplastik. Pembuatan bioplastik dilakukan dengan menimbang 20 g campuran bahan dengan rasio kolang-kaling : tepung tapioka. Metode yang dilakukan dengan memanaskan tepung tapioka dan aquadest dalam beaker glass hingga terjadi gelatinasi. Selanjutnya menambah bubur kolang-kaling dan plasticizer sesuai rasio yang ditetapkan. Lalu, campuran tersebut dipanaskan pada suhu 70℃ sambil diaduk selama 15 menit kemudian dilakukan degassing process. Campuran dikeringkan dalam oven pada suhu 60℃ selama 24 jam. Pada variabel ke dua, proses dilakukan dengan berbagai jenis plasticizer. Hasil penelitian ini diperoleh FT-IR (alkohol, alkana dan alkena), rasio bahan baku terbaik 3 : 1. Rasio bahan baku 3:1 menghasilkan nilai tensile strength sebesar 10,05 MPa, elongation sebesar 22,325 % dan ketahanan air sebesar 57,41 %, serta mampu terdegradasi dengan mudah. Penelitian dengan variabel bebas jenis plasticizer menunjukkan bahwa dengan plasticizer gliserol diperoleh nilai tensile strength dan elongation tertinggi yaitu sebesar 7,08 MPa dan 19,48 %, ketahanan air sebesar 50 %, dan bioplastik yang dihasilkan paling mudah terdegradasi. Commercial plastic in the community is very popular. However, the use of commercial plastics as packaging materials is now starting to be reduced because plastics from these chemical synthetic materials are difficult to decompose by microbes and take a long time to decompose. This study aims to study the influence of raw material ratio and the influence of plasticizer type on bioplastic characteristics. Bioplastic making is done by weighing 20 g of mixed ingredients with kolang-kaling ratio: tapioca flour. The method is done by heating tapioca flour and aquadest in beaker glass until gelatination occurs. Next add the kolang-kaling porridge and plasticizer according to the ratio set. Then, the mixture is heated at 70°C while stirring for 15 minutes then degassing process. The mixture is dried in the oven at 60°C for 24 hours. In the second variable, the process is carried out with various types of plasticizers. The results of this study obtained FT-IR (alcohol, alkanes and alkenes), the ratio of the best raw materials 3 : 1. The 3:1 raw material ratio produces tensile strength of 10.05 MPa, elongation of 22.325% and water resistance of 57.41%, and is able to degrade easily. Research with plasticizer-free variable type shows that with glycerol plasticizer obtained tensile strength and elongation highest value of 7.08 MPa and 19.48%, water resistance of 50%, and bioplastic produced most easily degraded.
Pelatihan PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENURUNAN TITIK BEKU: PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENURUNAN TITIK BEKU Herman, Herman Yoseph Sriyana; Pratiwi, Mumpuni Asih; Purnavita, Sari; Oktaviananda, Cyrilla
Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Komputer dan Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Guru Kimia Kabupaten Kendal adalah wadah perkumpulan guru kimia dari SMA yang ada di Kabupaten Kendal. Berdasarkan Surat Permohonan dari MGMP Kendal kepada Kaprodi D3 Teknik Kimia Politeknik Katolik Mangunwijaya Nomor : 03/MGMPK/V/2024 tentang permohonan sebagai nara sumber untuk pelatihan dengan materi “Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Penurunan Titik Beku” Materi ini diajukan karena relevan untuk mendukung materi pembelajaran. Penentuan BM berdasarkan penurunan titik beku sangat relevan dengan materi stoikiometri di SMA. Melalui pelatihan ini diharapkan Guru kimia di Kabupaten Kendal memiliki variasi dalam pembelajaran stoikiometri sehingga lebih menarik. Materi ini menarik karena tidak diberikan secara teoritis tepai melalui pembelajaran praktikum di laboratorium. Kata kunci: pelatihan, MGMP, berat molekul
PEMBUATAN BIOPLASTIK KOMPOSIT TAPIOKA DAN CARBOXYMETHYL CELLULOSE DENGAN PENAMBAHAN PIGMEN PUTIH TiO2 Septianingsih, Ayu; Purnavita, Sari; Pratiwi, Mumpuni Asih; Rahayu, Lucia Hermawati
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 6, No 2 (2025): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v6i2.6542

Abstract

Sampah plastik yang banyak beredar di lingkungan masyarakat adalah plastik sintetik yang sulit terdegradasi oleh mikroorganisme. Solusi untuk mengurangi sampah plastik sintetik adalah dengan memproduksi bioplastik. Bioplastik adalah plastik yang ramah lingkungan dan dapat dibuat dari bahan polimer alami seperti tapioka. Bioplastik berbahan dasar tapioka memiliki kelemahan yaitu kekuatan mekanik yang rendah sehingga diperlukan penambahan bahan penguat seperti carboxymetyl cellulose. Selanjutnya untuk menambah estetika, sifat tidak tembus pandang, dan warna putih dari bioplastik dapat dilakukan dengan penambahan pigmen TiO2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi perlakuan rasio jumlah tapioka dengan CMC dan jumlah pigmen terhadap karakteristik bioplastik. Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari rasio jumlah pati : CMC (99% : 1%; 98% : 2%; 97% : 3%; 96% : 4%; 95% : 5%) dan jumlah pigmen TiO2 (0,02 g, 0,04 g). Proses pembuatan bioplastik dilakukan dengan menambahkan pati dan CMC, lalu menambahkan sorbitol ke dalam campuran. Selanjutnya ditambahkan TiO2 sebanyak variable yang telah ditentukan kedalam campuran. Kemudian melakukan pemanasan di atas hotplate dengan suhu 70°C dengan pengadukan menggunakan magnetic stirrer selama 40 menit. Kemudian larutan dituangkan pada nampan plastik lalu dilakukan pengeringan menggunakan oven pada suhu 55°C selama 5 jam. Bioplastik yang sudah jadi akan dilakukan proses analisis terhadap karakteristiknya yang meliputi ketebalan, ketahanan air, degradabilitas, kuat tarik, elongasi, dan morfologi. Semakin besar CMC yang ditambahkan berpengaruh terhadap kenaikkan nilai ketahanan air dan kuat tarik bioplastik, serta menurunkan nilai ketebalan, biodegradasi dan elongasi bioplastik. Semakin besar jumlah TiO2 berpengaruh terhadap penurunan nilai ketahanan air, biodegradasi, dan kuat tarik bioplastik, serta menaikkan nilai ketebalan dan elongasi dari bioplastik. Kondisi optimum didapat pada perlakuan perbandingan tapioka dengan CMC sebesar 96%:4% dengan jumlah TiO2 0,2 gram untuk uji ketebalan, ketahanan air, dan morfologi bioplastik.