Nur Agustiani
Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENYUSUNAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani; Nur Agustiani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17478

Abstract

Abstrak: Masih banyaknya sekolah yang belum memahami urgensi kurikulum Merdeka mengakibatkan rendahnya kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan bagi guru SD di Sukabumi dalam menyusun modul ajar berdiferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sebagai upaya meningkatkan kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum Merdeka jalur mandiri. Metode pendekatan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi seminar, workshop, dan pendampingan. Mitra yang terlibat adalah KKG Kecamatan Kadudampit, dengan total peserta 112 orang. Hasil evaluasi kegiatan ini tergolong efektif dengan pencapaian sebesar 91%. Berdasarkan hasil tugas penyusunan modul ajar yang dikumpulkan, sekitar 75% peserta sudah memahami komponen modul ajar pada kurikulum Merdeka, namun masih kesulitan melakukan asesmen awal dan mendiferensiasikan pembelajaran di perencanaannya. Selain itu, respon guru dalam kegiatan pendampingan menunjukkan bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi guru sebagai persiapan dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka di tahun ajaran baru. Kegiatan pendampingan ini juga memberikan pengalaman langsung kepada guru dalam memanfaatkan platform Merdeka mengajar dan mengadaptasi modul ajar untuk disesuaikan dengan kebutuhan di setiap satuan Pendidikan.Abstract: There are still many schools that do not understand the urgency of the Merdeka curriculum, resulting in low school readiness in implementing it. Therefore, this community service activity aims to provide assistance to elementary school teachers in Sukabumi in developing differentiated teaching modules that suit the needs of students as an effort to increase school readiness in implementing the Independent Pathway curriculum. The approach method for implementing community service activities includes seminars, workshops and mentoring. The partners involved were the KKG of Kadudampit District, with a total of 112 participants. The evaluation results of this activity were classified as effective with an achievement of 91%. Based on the collected results of the teaching module preparation tasks, around 75% of participants already understand the components of the teaching modules in the Merdeka curriculum, but still have difficulty carrying out initial assessments and differentiating learning in their planning. Apart from that, the teacher's response to mentoring activities shows that this activity is useful for teachers as preparation for implementing the Merdeka curriculum in the new school year. This mentoring activity also provides teachers with direct experience in utilizing the Platform Merdeka Mengajar and adapting teaching modules to suit the needs of each educational unit. 
PENGOPTIMALAN PENERAPAN MODUL AJAR DAN MODUL PROJEK PADA GURU SMP SEKOLAH PENGGERAK MODEL 1 Ana Setiani; Hamidah Suryani Lukman; Nur Agustiani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17398

Abstract

Abstrak: Seiring di berlakukannya kurikulum Merdeka di jenjang Dasmen pada tahun 2022 .Hasil pendampingan pada sekolah penggerak selama lima bulan terkait modul ajar dan modul projek yang rutin setiap bulan dilakukan masih banyak permasalahan, yaitu mulai dari perencanaan KOS, penyusunan modul ajar, modul projek, dan implementasi masil belum optimal. Terlihat dari lima sekolah yang didampingi masih ada tiga sekolah masih perlu pendampingan khusus. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan dalam perencanaan dan implenetasi dari kurikulum merdeka. Metode kedua pelatihan menyusun modul ajar  dan modul projek. Proses ini dilakukan secara hybrid. Offline berupa pendampingan langsung, kemudian dilanjutkan secara online melalui penyusunan mandiri di sekolah. Mitra dalam kegiatan ini yaitu  3 kepala sekolah dan 15 komite pembelajaran yang berada di kabupaten Sukabumi.  Selanjutnya kegiatan pengabdian terdiri dari observasi lapangan, koordinasi dengan mitra, pelaksanaan program, monitiring dan evaluasi, dengan harapan setiap satuan pendidikan dapat mengoptimalkan penyusunan modul ajar, modul projek, sampai implementasi. Adapun hasil evaluasi menujukan 3 sekolah dapat pengoptimalkan, terlihat dari keterampilan menyusun modul ajar dan modul projek pada awalnya 80% menjadi 91%, implementasi modul ajar dan modul projek dari awalnya 78% menjadi 95%.Abstract:  As the Merdeka curriculum is implemented at the Dasmen level in 2022, the results of the five months of mentoring at driving schools regarding teaching modules and project modules which are routinely carried out every month still have many problems, namely starting from KOS planning, preparing teaching modules, project modules, and implementation still not optimal. It can be seen that of the five schools being assisted, there are still three schools that still need special assistance. Therefore, this service activity aims to optimize the planning and implementation of the independent curriculum. The second method of training is to prepare teaching modules and project modules. This process is carried out in a hybrid manner. Offline in the form of direct assistance, then continued online through independent preparation at school. Partners in this activity are 3 school principals and 15 learning committees in Sukabumi district. Furthermore, service activities consist of field observations, coordination with partners, program implementation, monitoring and evaluation, with the hope that each educational unit can optimize the preparation of teaching modules, project modules, and implementation. The evaluation results showed that 3 schools were able to optimize, as seen from the skill in compiling teaching modules and project modules from initially 80% to 91%, implementation of teaching modules and project modules from initially 78% to 95%.    
PENDAMPINGAN PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK MEWUJUDKAN PAUD BERKUALITAS Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani; Nur Agustiani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22323

Abstract

Abstrak: Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan cara yang tepat untuk mengidentifikasi, merefleksi akar masalah, dan membenahi permasalahan yang dihadapi sekolah dengan memanfaatkan Rapor Pendidikan. Namun, jangkauan layanan PAUD dan kualitas pengelolaannya masih belum merata. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bagi Kepala Sekolah dan guru PAUD di Kota Sukabumi dalam merencanakan program sekolah yang efektif melalui perencanaan berbasis data dengan metode Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB), penentuan akar masalah menggunakan metode 5Why, penusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan anggaran kegiatan yang disepakati. Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini satuan PAUD dapat meningkatkan kesiapannya untuk implementasi kurikulum Merdeka dan pengelolaan PAUD yang berkualitas. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari 5 pertemuan meliputi workshop dan pendampingan. Mitra yang terlibat adalah HIMPAUDI Kota Sukabumi, dengan total peserta 153 orang dari 53 Lembaga PAUD. Hasil evaluasi kegiatan ini tergolong efektif dengan pencapaian sebesar 87%. Selain itu, respon guru dalam kegiatan pendampingan menunjukkan bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi guru dalam memecahkan masalah prioritas agar mampu mewujudkan pengelolaan PAUD yang akuntabel. Kegiatan pendampingan ini juga memberikan pengalaman langsung kepada kepala sekolah dan guru dalam memanfaatkan platform perencanaan berbasis data, melakukan identifikasi refleksi benahi (IRB) secara terstruktur, dan menyusun RKT serta anggaran prioritas yang tepat dan dirasa efektif untuk menyelesaikan akar masalah di setiap satuan PAUD.Abstract: Data-based planning is the right way to identify, reflect on the roots of problems and fix the problems faced by schools by utilizing Educational Report Cards. However, the reach of early childhood education services and the quality of management are still uneven. Therefore, this service activity aims to provide understanding and skills for School Principals and PAUD teachers in Sukabumi City in planning effective school programs through data-based planning using the Identification, Reflection and Correction (IRB) method, determining the root of the problem using the 5Why method, preparation of the Annual Work Plan (RKT), and agreed activity budget. So, it is hoped that through this activity the PAUD unit can increase its readiness for implementing the Merdeka curriculum and managing quality PAUD. The implementation of this community service activity consists of 5 meetings including workshops and mentoring. The partners involved were HIMPAUDI Sukabumi City, with a total of 153 participants from 53 PAUD institutions. The evaluation results of this activity were classified as effective with an achievement of 87%. Apart from that, the teacher's response to mentoring activities shows that this activity is useful for teachers in solving priority problems in order to be able to realize accountable PAUD management. This mentoring activity also provides direct experience to school principals and teachers in utilizing data-based planning platforms, carrying out structured reflection improvement (IRB) identification, and preparing RKTs and priority budgets that are appropriate and deemed effective in resolving the root of problems in each PAUD unit.