Anisa Pebiansyah
Prodi S1 Farmasi, Universitas Bakti Tunas Husada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU PERSATUAN ISLAM ISTRI TAWANG DALAM PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Anisa Pebiansyah; Anna Yuliana; Sudianto Sudianto; Putri Nita; Raden Anisa Maharani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17383

Abstract

Abstrak: Tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih rendah di Kota Tasikmalaya terutama ibu-ibu ekonomi menengah ke bawah dan berpendidikan rendah. Akibat kurangnya menjaga kesehatan, banyak keluarga rentan terkena penyakit seperti penyakit diare dan demam berdarah. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu dalam PHBS rumah tangga. Metode pengabdian meliputi persiapan, penyuluhan edukasi PHBS, pembagian PHBS Kit, demo makanan sehat, pemasangan tempat sampah, pengenalan aplikasi RESIX, diskusi dan evaluasi kegiatan melalui kuisioner pretest dan postest sebanyak 35 soal pada 110 orang ibu-ibu PC Persistri. Hasil Evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan PHBS yang signifikan dari sebelum penyuluhan sebesar 57,79% meningkat menjadi 94,05% setelah penyuluhan.Abstract: The level of knowledge of housewives on clean and healthy living behaviors (PHBS) is still low in Tasikmalaya City, especially lower-middle-income and less-educated mothers. Due to the lack of health care, many families are vulnerable to diseases such as diarrhea and dengue fever. The purpose of this community service is to increase the knowledge and awareness of mothers in household PHBS. The service method includes preparation, PHBS education counseling, PHBS Kit distribution, healthy food demonstration, trash can installation, RESIX application introduction, discussion and evaluation of activities through pretest and posttest questionnaires consist of 35 questions for 110 PC Persistri mothers. Evaluation results showed a significant increase in PHBS knowledge from before counseling of 57.79% increased to 94.05% after counseling. 
PENYULUHAN PENCEGAHAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN Anna Yuliana; Resha Resmawati Shaleha; Anisa Pebiansyah; Resha Resmawati S; Ira Rahmiyani; Saeful Amin; Dichy Nuryadien Z; Taufik Hidayat; Ilham Alifiar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20841

Abstract

Abstrak: Tingginya angka resistensi antibiotik di Kota Tasikmalaya disebabkan kurangnya wawasan masyarakat. Tujuan penyuluhan ini adalah meningkatkan pemahaman para TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) di kota Tasikmalaya tentang bahaya resistensi antibiotik, pentingnya penggunaan antibiotik yang bijaksana, serta peran mereka dalam membantu mencegah resistensi antibiotik, sehinga nantinya mereka dapat memberikan informasi yang tepat kepada pasien atau masyarakat umum. TTK kota Tasikmalaya merupakan lulusan D3 dan S1 Farmasi yang bekerja di sarana kefarmasian seperti Rumah Sakit, Apotek dan Puskesmas yang melakukan pelayanan obat langsung kepada pasien. TTK yang mengikuti penyuluhan ini berjumlah 29 responden. Metode yang digunakan pada penyuluhan ini adalah ceramah, tanya jawab pendalaman studi kasus, serta evaluasi dengan mengadakan pre-test dan post-test sebanyak 10 pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan para TTK sebelum dan sesudah dilaksanakan penyuluhan. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan peningkatan wawasan yang signifikan ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata pre-test dan post-test yaitu 48.9% menjadi 98.8%. Penyuluhan ini akan dilaksanakan secara regular dan terjadwal dengan melalui proses evaluasi dan monitoring, sehingga diharapkan angka kejadian resistensi antibiotik dapat diturunkan.Abstract: The high rate of antibiotic resistance in Tasikmalaya City is due to a lack of public insight. The aim of this outreach is to increase the understanding of TTK (Skilled Pharmaceutical Personnel) about the dangers of antibiotic resistance, the importance of judicious use of antibiotics, and their role in helping prevent antibiotic resistance, so that later they can provide appropriate information to patients or the general public. The methods used in this counseling were lectures, question and answer in depth case studies, and evaluation by conducting pre-tests and post-tests to measure the level of knowledge of the TTK before and after the counseling was carried out. Based on the results of data processing, a significant increase in insight was obtained, marked by an increase in the average pre-test and post-test scores, namely 48.9% to 98.8%. This education will be carried out on a regular and scheduled basis through an evaluation and monitoring process, so that it is hoped that the incidence of antibiotic resistance can be reduced.