Nurman Nurman
Program Studi Manajemen, Universitas Negeri Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar di BEI Nabila Putri Indah Syari; Agung Widhi Kurniawan; Anwar Anwar; Hety Budiyanti; Nurman Nurman
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 2 (2023): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i2.730

Abstract

Tujuan penelitian ini Untuk Mengetahui Pengaruh Kinerja Keuangan dari sisi Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas (DER), dan Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan pada Sub Sektor Rokok yang Terdaftar di BEI. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan masing-masing perusahaan sub sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2022 yang diperoleh dari website IDX melalui situs resmi www.idx.co.id dan perusahaan masing-masing. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 perusahaan. Temuan daam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Investment terhadap Nilai perusahaan (Tobin’S Q) pada periode 2012-2022 adalah sebagai berikut: 1) Uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Current Ratio memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Yang berarti bahwa apabila terjadi penurunan pada nilai Current Ratio maka diikuti dengan peningkatan Nilai Perusahaan. 2) Uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio juga memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Yang berarti bahwa apabila terjadi penurunan pada nilai Debt to Equity Ratio akan diikuti dengan eningkatan Nilai Perusahaan. 3) Uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Return On Investment memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Yang berarti bahwa apabila terjadi peningkatan pada nilai Return On Investment maka akan diikuti dengan peningkatan pada Nilai Perusahaan.
Analisis Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Wajar Saham Serta Keputusan Investasi Pada Perusahaan Sub Sektor Teknologi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2019-2022) Fatimah Tri Khumairah; Amiruddin Tawe; Nurman Nurman; Anwar Ramli; Romansyah Sahabuddin
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 2 (2023): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i2.734

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui penilaian harga wajar saham serta penentuan keputusan investasi berdasarkan metode anilisis fundamental dan teknikal pada perusahaan sub sektor teknologi yang terdaftar di BEI periode 2019-2022. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan tahunan perusahaan sub sektor teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2022. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel ada 8 perusahaan. Jenis penelitina yang digunakan adalah kuantitatif yang bersikap deskriptif diteliti yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antara fenomena yang diselidiki. Temuan penelitian ini menjelaskan mengetahui penilaian harga wajar saham serta penentuan keputusan investasi berdasarkan metode anilisis fundamental dan teknikal pada perusahaan sub sektor teknologi yang terdaftar di BEI periode 2019-2022.
Analisis Financial Distress Pada Industri Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Nur Ainun; Anwar Anwar; Nurman Nurman; Muhammad Ichwan Musa
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 2 (2023): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i2.750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi financial distress pada industri properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2022 dengan menggunakan metode Altman Z-Score. Penilitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, dari 80 populasi yang ada diperoleh 17 sampel untuk diteliti. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan di industri properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia, yang diakses dan diunduh dari website resmi BEI dan website resmi perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi Financial Distress pada industri properti yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2019 hingga 2022 tergolong rendah. Dari 17 perusahaan yang dianalisa terdapat 4 perusahaan mengalami kondisi financial distress, 3 perusahaan dengan kondisi grey area dan 10 perusahaan dalam kondisi safe zone
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia Syafira Kusnadi; Anwar Anwar; Nurman Nurman; Chalid Imran Musa; Andi Mustika Amin
Economics and Digital Business Review Vol. 5 No. 1 (2024): Agustus - January
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v5i1.984

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal (DER) terhadap financial distress yang diukur dengan Altman Z-Score. Data penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Indosat Tbk, PT. Telkom Indonesia Tbk, dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk periode 2016-2022, menggunakan data pada situs resmi BEI (www.idx.co.id). Teknik analisis menggunakan regresi linear sederhana dengan uji hipotesis, yaitu uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya struktur modal akan memberikan dampak menurunnya financial distress.