Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA TATA TANAM DAERAH IRIGASI TEMEF GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI PULAU TIMOR Demonsa Bintang Putra Lende; Elia Hunggurami; Denik Sri Krisnayanti
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2023.v22i1.6920

Abstract

Daerah Irigasi Temef terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang merupakan daerah penyangga pangan khususnya untuk masyarakat di Pulau Timor. Pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten TTS juga bertujuan untuk melayani daerah irigasi potensial seluas 4500 ha dan supply air baku 0,131 m3/detik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar ketersediaan air irigasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Temef, mengetahui besar kebutuhan air irigasi dan mengetahui pola tata tanam pada Daerah Irigasi Temef sebesar 1.018 Ha. Data sekunder berupa data curah hujan dari 3 (tiga) pos stasiun hujan yaitu Stasiun Nifukani, Batinifukoko, dan Noelnoni, serta data Klimatologi dengan panjang data dari tahun 2001-2020. Metode yang digunakan untuk menghitung evapotranspirasi yaitu Metode Penman Modifikasi sedangkan untuk menghitung debit andalan digunakan Metode F.J Mock. Ketersediaan air irigasi setengah bulanan untuk DAS Temef memperoleh nilai maksimum pada bagian pertama (I) bulan Januari sebesar 21,45 m3/detik dan nilai minimum terjadi pada bagian pertama (I) bulan November sebesar 0,47 m3/detik. Sedangkan rerata ketersediaan air irigasi tahunan untuk DAS Temef sebesar 234,43 m3/detik. Rekomendasi pola tanam yang sesuai dengan kondisi di Daerah Irigasi Temef adalah Pola tanam padi-palawija-palawija simulasi 4 dengan kebutuhan air irigasi maksimum sebesar 2,69 m3/detik sedangkan kebutuhan air irigasi minimum sebesar 0,41 m3/detik. Keseimbangan air yang terjadi antara ketersediaan air irigasi dan kebutuhan air irigasi untuk simulasi 4 pada musim hujan (Desember-Maret) diperoleh nilai maksimum sebesar 27,11 m3/dt dan nilai minimum sebesar 14,20 m3/dt sedangkan pada musim kemarau (April-November) diperoleh nilai maksimum sebesar 10,77 m3/dt dan nilai minimum sebesar -0,90 m3/dt.