Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan kejadian diare berdasarkan segitiga epidemiologi di wilayah kerja puskesmas Antang Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diare dalam kurun waktu tiga bulan terakhir yang melakukan kunjungan ke puskesmas Antang Kota Makassar yang berjumlah 32 orang. Jumlah sampel adalah 32 kelompok kasus dan 32 kelompok kontrol. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Hasil: Nilai signifikansi (1) Terdapat hubungan antara faktor host (mencuci tangan) dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Antang Kota Makassar dengan nilai p-value 0,002 < 0,05 (2) Tidak terdapat hubungan antara faktor agent (E. Coli air minum) dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Antang Kota Makassar dengan nilai p-value 0,057 < 0,05. (3) Tidak terdapat hubungan faktor Environment (Jamban Sehat) dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Antang Kota Makassar dengan nilai p-value 0,131 > 0,05. (4) Terdapat hubungan antara faktor Environment (Pengolahan sampah) dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Antang Kota Makassar dengan nilai p-value 0,03 < 0,05. (5) Tidak terdapat hubungan antara faktor Environment (Saluran Pembuangan Air Limbah) dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Antang Kota Makassar dengan nilai p-value 0,448 > 0,05. (6) Faktor determinan yang paling dominan hubungannya dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Antang Kota Makassar berdasarkan hasil analisis adalah mencuci tangan dengan nilai p-value 0,006 < 0,05. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan paling dominan terhadap kejadian diare adalah faktor Host mencuci tangan.