Ulat grayak (Spodoptera frugiperda J.E.Smith) merupakan hama tanaman jagung yang memulai memasuki indonesia pada tahun 2019 dan dilaporkan banyak merugikan petani budidaya jagung. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kosentrasi ekstrak Akar Tuba (Derris elliptica) yang memberikan pengaruh efektif terhadap mortalitas dan intensitas serangan ulat grayak (S. frugiperda) pada tanaman jagung (Zea mays L.).Metode yang digunakan adalah metode eksperimen sedangkan rancangan percoban yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal untuk pengamatan intensitas dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal untuk pengamatan mortalitas yang terdiri dari 10 perlakuan 4 ulangan. Taraf perlakuannya yaitu A (Kontrol), B (ekstrak akar tuba 20 gr/l), C (ekstrak akar tuba 30 gr/l), D (ekstrak akar tuba 40 gr/l), E (ekstrak akar tuba 50 gr/l), F (ekstrak akar tuba 60gr/l), G (ekstrak akar tuba 70 gr/l), H (ekstrak akar tuba 80 gr/l), I (ekstrak akar tuba 90 gr/l) dan J (Insektisida sintetik klorantraniliprol 1,5 ml/l) . Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah ekstrak Akar Tuba(Derris elliptica) memberikan pengaruh nyata terhadap mortalitas dan intensitas serangan S. frugiperda. Perlakuan I(ekstrak akar tuba 90 gr/l) efektif terhadap mortalitas dan intensitas serangan ulat grayak S. frugiperda dengan mortalitas sebesar 100% dan intensitas serangan S. frugiperda sebesar 29,78%, nilai LC50 dan LT50 menunjukan bahwa ekstrak akar tuba 90 gr/l mampu membunuh larva S. frugiperda 50% pada rata-rata waktu 3 sampai 4 hari. Ekstrak akar tuba 90 gr/l merupakan perlakuan terbaik yang memberikan pengaruh nyata terhadap mortalitas dan intensitas serangan S. frugiperda pada tanaman jagung (Zea mays L.)