Risnanto Risnanto
Universitas Bhamada Slawi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Risnanto Risnanto
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 3, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v3i1.10214

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Dunia sedang menghadapi permasalahan ini, terutama di negara-negara miskin dan berkembang. Indonesia menjadi peringkat ketiga dengan prosentase (36,4%) setelah Timor Leste (50,2%) dan India (38,4%). Rerata prevalensi stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan persentase balita stunting sebesar 20,06 %. (Dinkes Jateng, 2019). Data Dinkes Kabupaten Tegal menyatakan kasus balita stunting sekitar 9.346 (2020) dan 10.793 (2021). Pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita. Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif pada tahun 2017 (61,33%), sehingga belum mencapai target pemerintah yaitu 80%.Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian; merupakan penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional yaitu variabel independen (Pemberian ASI eksklusif) dan variabel dependen (Balita Stunting). Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2023 di Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal dengan populasi ibu yang mempunyai balita usia 2-3 tahun. Peneliti menggunakan purposive sampling yaitu sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji chi-square (x2), dihasilkan p-value sebesar 0,004 (α=0,05). Simpulan: terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada Balita,  nilai Coeffesient Contingency sebesar 0,277 (hubungannya cukup erat). Disarankan agar ibu yang mempunyai balita untuk memberikan ASI Ekslusif sampai anak berusia 2 tahun, sehingga dapat mengurangi salah satu faktor risiko stunting.