Abstract. Soybeans are an important vegetable food commodity for the Indonesian people. It has become a staple food for Indonesians as well as rice and corn. Soybean is a cheap protein food raw material, making it reliable for most Indonesians to live a healthy and affordable life. The problem is that Indonesia is still dependent on soybean imports, about 80% of which cover domestic needs. Indonesia cannot escape the problems of the international soybean market, which is heavily contested by importing countries, especially China. Eventually this triggers an increase in soybean prices in the domestic market in Indonesia. Therefore, the purpose of this study is to identify and analyze the factors that affect fluctuations in domestic soybean prices in Indonesia, both partially and jointly. The research method used is descriptive quantitative. The data used is secondary data for the period 1991-2021. The analysis method used is OLS which is used to determine the regression equation so that the actual value can be known from each independent variable to the dependent variable. The results of the analysis show that the quantity of local soybeans, the quantity of imported Chinese soybeans, and international prices have a positive significant effect on domestic soybean prices. Meanwhile, the quantity of imported Indonesian soybeans (positively) and the exchange rate (negatively) have no significant effect on domestic soybean prices. Abstrak. Kedelai menjadi komoditas pangan nabati yang penting ketersediaannya bagi masyarakat Indonesia. Palawija tersebut telah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia sebagaimana halnya padi dan jagung. Kedelai merupakan bahan baku pangan protein yang murah, sehingga dapat diandalkan bagi kebanyakan masyarakat Indonesia untuk hidup sehat dan terjangkau. Masalahnya, Indonesia masih ketergantungan impor kedelai, sekitar 80% telah menutupi kebutuhan dalam negeri. Indonesia tidak dapat terlepas daripada permasalahan pasar internasional kedelai yang banyak diperebutkan ketersediaannya oleh negara-negara pengimpor terutama Cina. Akhirnya hal ini memicu kenaikan harga kedelai di pasar domestik di Indonesia. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga kedelai domestik di Indonesia, baik secara parsial maupun bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam kurun waktu 1991-2021. Metode analisis yang digunakan adalah OLS yang digunakan untuk menentukan persamaan regresi sehingga nilai aktual dapat diketahui dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa kuantitas kedelai lokal, kuantitas impor kedelai Cina, dan harga internasional berpengaruh signifikan secara positif terhadap harga kedelai domestik. Sedangkan, kuantitas impor kedelai Indonesia (secara positif) dan nilai tukar (secara negatif) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga kedelai domestik.