M. Amanun Tharieq
Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Komposisi Ukuran Rajungan Betina (Portunus pelagicus) di Fishing Ground Perairan Pemalang Ria Azizah Tri Nuraini; Sri Redjeki; Hadi Endrawati; M. Amanun Tharieq
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i3.51276

Abstract

Rajungan betina memiliki peranan penting dalam keberlanjutan stok sumber daya rajungan di alam. Maraknya rajungan betina yang masih ditangkap oleh nelayan menjadi salah satu ancaman besar terhadap keberlanjutan sumber daya rajungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi rajungan betina berdasarkan kelas lebar karapas, hubungan lebar karapas dan berat tubuh, komposisi tingkat kematangan gonad (TKG), nilai fekunditas dan persentase egg berried female (EBF) pada 20 titik area fishing ground yang dilaksanakan selama bulan Mei – Agustus 2022 di perairan Pemalang. Pengambilan sampel dan penentuan titik fishing ground dilakukan secara purposive sampling dengan menyesuaikan area penangkapan nelayan rajungan Desa Danasari, Pemalang. Distribusi ukuran lebar karapas rajungan menunjukkan modus kelas lebar karapas pada 101 – 110 mm, dimana kondisi tersebut tergolong kurang baik mengingat ukuran minimum rajungan yang boleh ditangkap adalah >100 mm. Hubungan lebar karapas dan berat tubuh menunjukkan pertumbuhan rajungan betina bersifat allometrik negatif, yang berarti pertambahan lebar karapas lebih cepat dibandingkan pertambahan berat tubuh. Komposisi TKG rajungan betina didominasi pada kondisi kematangan tingkat 2 (TKG 2) dengan persentase 78%. Nilai fekunditas rajungan betina bertelur dengan rata-rata pada kisaran 301.202±131.949 butir telur. Nilai EBF tertinggi ditemukan pada titik 12 dengan persentase 1,09% dengan rajungan betina bertelur sebanyak 7 ekor. Keberadaan rajungan betina di perairan menjadi salah satu faktor kunci keberlanjutan sumber daya rajungan, sehingga diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penentuan area perlindungan dan kawasan potensial reproduksi rajungan di perairan Pemalang dan perairan lainnya. Female blue swimming crabs have an important role in the sustainability of crab populations of natural resources. The large number of female crabs that are still caught by fishermen is one of the major threats to the sustainability of crab resources. The purpose of this study was to determine the composition of female crab based on carapace width class, carapace width and body weight relationship, composition of gonad maturity level (TKG), fecundity value and percentage of egg berried female (EBF) at 20 spots of fishing ground area during May - August 2022 in Pemalang waters. Sampling and selection of fishing ground points were carried out by purposive sampling by adjusting the fishing area of crab fishermen in Danasari Village, Pemalang Regency. The distribution of carapace width size of crab showed the mode of carapace width class at 101 - 110 mm, where the condition is not quite good considering the minimum size of crab that can be caught is >100 mm. The relationship between carapace width and body weight shows that the growth of female crabs is negative allometric, which means that the increase in carapace width is faster than the increase in body weight. The TKG composition of female crabs is dominated by the condition of 2nd maturity level (TKG 2) with a percentage of 78%. The fecundity value of egg laying female crabs with an average in the range of 301,202±131,949 eggs. The highest EBF value was found at spot 12 with a percentage of 1,09%, with the number of egg berried female crabs are 7 individuals. The presence of female crabs in the waters is one of the key factors for the sustainability of crab resources, so it is expected to be used as a reference in determining protection and potential reproduction areas of blue swimming crabs in Pemalang waters and other waters.
Komposisi Hasil Tangkapan Utama Rajungan dan Tangkapan Samping Nelayan Desa Danasari, Pemalang Hadi Endrawati; Sri Redjeki; Ria Azizah Tri Nuraini; M. Amanun Tharieq
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 3 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i3.20141

Abstract

Crab fishing activities using various fishing gears have the potential to catch other types of biota as known as bycatch. This type of bycatch is generally still used either for sale or for personal consumption, but some are re-released again. This research aims to determine the composition of the main catch and bycatch obtained by crab fishermen from Danasari Village, Pemalang. The research was carried out from July to August 2022. The data collection method was purposive sampling by going out to sea with fishermen to crab fishing grounds. The composition of the main catch and bycatch obtained at crab fishing locations consists of 1 type of main catch and 21 types of bycatch. The composition of the blue swimming crab is dominated by male crabs with a ratio of 1:0.7, with a mode of carapace width that is larger than female crabs, namely 107-115 mm. The proportion of bycatch obtained was only 25.73% from the total catch, with the useable bycatch amount more than the discarded bycatch. The ecological index shows that the value of species diversity and evenness is in the medium category with a value of 2.114 and 0.6944, while the dominance value is in the low category with a value of 0.1703. Useable bycatches that are commonly found are Orastoquilla oratoria, Scylla sp., and Babylonia spirata. The percentage of main catch is higher than bycatch, which indicates that fishing activities are still environmentally friendly, but the use of bycatch needs to be increased. It is hoped that data on the composition of bycatch types from Danasari Village fishermen can provide information on the potential of marine products other than crab, or could be said to be another alternative as a catch target to reduce exploitation of blue swimming crab resources. Aktivitas penangkapan perikanan rajungan dengan berbagai alat tangkap memiliki potensi terdapat jenis tangkapan biota lain atau disebut sebagai tangkapan samping. Jenis tangkapan samping (bycatch) umumnya tetap dimanfaatkan baik untuk dijual maupun sebagai konsumsi pribadi, namun ada juga yang dilepas kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi tangkapan utama dan tangkapan samping yang didapatkan oleh nelayan rajungan dari Desa Danasari, Pemalang. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2022. Metode pengambilan data secara purposive sampling, yaitu ikut pergi melaut dengan nelayan ke lokasi penangkapan rajungan. Komposisi jenis tangkapan utama dan tangkapan samping yang didapatkan di lokasi penangkapan rajungan terdiri atas 1 jenis tangkapan utama dan 21 jenis tangkapan samping. Komposisi tangkapan utama rajungan didominasi oleh rajungan jantan dengan rasio 1:0,7, dengan modus ukuran lebar karapas yang lebih besar dibanding rajungan betina yaitu 107-115 mm. Proporsi tangkapan samping yang didapatkan hanya sebesar 25,73% dari total tangkapan keseluruhan, dengan jumlah tangkapan samping bernilai ekonomi lebih banyak dibandingan yang terbuang. Indeks ekologi menunjukkan nilai keanekaragaman dan keseragaman jenis termasuk kategori sedang dengan nilai 2,114 dan 0,6944, sedangkan nilai dominansi termasuk kategori rendah dengan nilai 0,1703. Tangkapan samping bernilai ekonomi (useable bycatch) yang umum ditemukan yaitu Orastoquilla oratoria, Scylla sp., dan Babylonia spirata. Persentase hasil tangkapan utama lebih tinggi dibandingkan tangkapan samping yang mengindikasikan aktivitas perikanan yang masih ramah lingkungan, namun pemanfaatan bycatch perlu untuk ditingkatkan. Data komposisi jenis tangkapan samping dari nelayan Desa Danasari diharapkan dapat menjadi informasi potensi hasil laut selain rajungan, atau bisa dikatakan sebagai alternatif lain sebagai target tangkapan untuk mengurangi eksploitasi sumberdaya rajungan. Crab fishing activities using various fishing gears have the potential to catch other types of biota as known as bycatch. Thistype of bycatch is generally still used either for sale or for personal consumption, but some are re-released again. This researchaims to determine the composition of the main catch and bycatch obtained by crab fishermen from Danasari Village,Pemalang. The research was carried out from July to August 2022. The data collection method was purposive sampling bygoing out to sea with fishermen to crab fishing grounds. The composition of the main catch and bycatch obtained at crabfishing locations consists of 1 type of main catch and 21 types of bycatch. The composition of the blue swimming crab isdominated by male crabs with a ratio of 1:0.7, with a mode of carapace width that is larger than female crabs, namely 107115mm.Theproportionofbycatchobtainedwasonly25.73%fromthetotalcatch,withtheuseablebycatchamountmorethanthediscardedbycatch.Theecologicalindexshowsthatthevalueofspeciesdiversityandevennessisinthemediumcategorywithavalueof2.114and0.6944,whilethedominancevalueisinthelowcategorywithavalueof0.1703.UseablebycatchesthatarecommonlyfoundareOrastoquillaoratoria,Scyllasp.,andBabyloniaspirata.Thepercentageofmaincatchishigherthanbycatch,whichindicatesthatfishingactivitiesarestillenvironmentallyfriendly,buttheuseofbycatchneedstobeincreased.ItishopedthatdataonthecompositionofbycatchtypesfromDanasariVillagefishermencanprovideinformationonthepotentialofmarineproductsotherthancrab,orcouldbesaidtobeanotheralternativeasacatchtargettoreduceexploitationofblueswimmingcrabresources.Keywords:Non-targetSpecies,Diversity,Evenness,Dominance,Discard Abstrak Aktivitas penangkapan perikanan rajungan dengan berbagai alat tangkap memiliki potensi terdapat jenis tangkapan biotalain atau disebut sebagai tangkapan samping. Jenis tangkapan samping (bycatch) umumnya tetap dimanfaatkan baikuntuk dijual maupun sebagai konsumsi pribadi, namun ada juga yang dilepas kembali. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui komposisi tangkapan utama dan tangkapan samping yang didapatkan oleh nelayan rajungan dari DesaDanasari, Pemalang. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2022. Metode pengambilan datasecara purposive sampling, yaitu ikut pergi melaut dengan nelayan ke lokasi penangkapan rajungan. Komposisi jenistangkapan utama dan tangkapan samping yang didapatkan di lokasi penangkapan rajungan terdiri atas 1 jenis tangkapanutama dan 21 jenis tangkapan samping. Komposisi tangkapan utama rajungan didominasi oleh rajungan jantan denganrasio 1:0,7, dengan modus ukuran lebar karapas yang lebih besar dibanding rajungan betina yaitu 107-115 mm. Proporsitangkapan samping yang didapatkan hanya sebesar 25,73% dari total tangkapan keseluruhan, dengan jumlah tangkapansamping bernilai ekonomi lebih banyak dibandingan yang terbuang. Indeks ekologi menunjukkan nilai keanekaragamandan keseragaman jenis termasuk kategori sedang dengan nilai 2,114 dan 0,6944, sedangkan nilai dominansi termasukkategori rendah dengan nilai 0,1703. Tangkapan samping bernilai ekonomi (useable bycatch) yang umum ditemukan yaituOrastoquilla oratoria, Scylla sp., dan Babylonia spirata. Persentase hasil tangkapan utama lebih tinggi dibandingkantangkapan samping yang mengindikasikan aktivitas perikanan yang masih ramah lingkungan, namun pemanfaatan bycatchperlu untuk ditingkatkan. Data komposisi jenis tangkapan samping dari nelayan Desa Danasari diharapkan dapat menjadiinformasi potensi hasil laut selain rajungan, atau bisa dikatakan sebagai alternatif lain sebagai target tangkapan untukmengurangi eksploitasi sumberdaya rajungan.