Rina Herartri, Rina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN BERISIKO TINGGI ., Rahmadewi; Herartri, Rina
GIZI INDONESIA Vol 34, No 2 (2011): September 2011
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.772 KB)

Abstract

Masih  tingginya  angka  kematian  ibu  dan  bayi  banyak  berhubungan  dengan  kehamilan,  persalinan  dan pasca  persalinan  yang  terjadi pada  wanita  yang  berisiko. Faktor-faktor  yang menyebabkan  risiko  tinggi pada  kehamilan  antara  lain  adalah  yang  disebut  dengan  ‘4  Terlalu’,  yaitu  jarak  kelahiran  terlalu  dekat, jumlah persalinan terlalu banyak, serta melahirkan  pada usia terlalu tua atau terlalu muda. Tujuan studi ini  adalah  hubungan  mempelajari  besar  hubungan  antara  beberapa  faktor  dengan  risiko  kehamilan  ’4 Terlalu’.  Studi  ini  menggunakan  data  SDKI  tahun  2007  terhadap  wanita  berstatus  kawin  yang  memiliki minimal  2  anak.  Jumlah  sampel  terpilih  adalah  9930  orang  ibu  berstatus  kawin.  Sebesar  2,7  persen kejadian risiko kehamilan 4 terlalu, adalah umur <20 atau >35 tahun (31,5 persen), jumlah kehamilan 4 kali atau lebih (28,7 persen), dan jarak kelahiran <24 bulan (17,8 persen). Analisis bivariat antara faktor sosiodemografi  yang  berhubungan  secara  statistik  (p<0,05)  dengan  risiko  kehamilan  4-terlalu  adalah  urutan kelahiran  anak,  pendidikan  ibu,  pendidikan  suami,  indeks  kesejahteraan  dan  tempat  tinggal.  Faktor pendukung yang berhubungan dengan risiko kehamilan 4-terlalu adalah kualitas asuhan kehamilan (ANC >  4  kali),  penolong  persalinan  dan  kesertaan  ber-KB.  Analisis  multivariat  menunjukkan  bahwa  status pekerjaan  ibu  merupakan  variabel  yang  dominan  yang  berhubungan  secara  bermakna  (p<0,05)  dengan kejadian  risiko  kehamilan  4  terlalu.  Untuk  menghindari  kejadian  kehamilan  4-terlalu,  perlu  peningkatanpenyuluhan (KIE) dengan strategi yang tepat baik kepada ibu-ibu PUS dan pasangannya maupun kepada remaja.  Selain  itu  perlu  upaya  pemberian  informasi  tentang  perencanaan  keluarga  dan  umur  kawin pertama yang berkaitan dengan Program KB dan kesehatan reproduksi. Kata kunci: kematian ibu, risiko tinggi, risiko kehamilan ‘4 Terlalu’.
Marriage Pattern and Fertility in DKI Jakarta Province Herartri, Rina; Nugroho, Darojad Nurjono Agung; Pebrianti, Reni
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 17, No 4 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v17i4.26132

Abstract

Birth rate or fertility is one of the elements playing a role in determining the population number and age structure in an area. To maintain stable population growth, it is necessary to strive for a total fertility rate (TFR) of around 2.1 children per woman. DKI Jakarta Province had reached this condition before the 2000 period. But in the next period, there was an increase ranging from 2.2 - 2.3 children per woman. Fertility is affected by various factors, including marriage patterns and contraception usage. This study aims to determine the effect of marriage patterns on fertility in DKI Jakarta Province by using the concept of fertility decomposition. The data used are the results of the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2002/03 and 2017 with the unit of analysis for women aged 15-49 years. The results showed that there was a slight increase in the effect of the marriage pattern on fertility restrictions, from 14% or preventing 1.89 births in the 2002/03 IDHS to 19% or preventing the occurrence of 2.1 births in the 2017 IDHS. in DKI Jakarta Province by 2.2 children per woman in the 2017 IDHS, although there was a sharp decline in the effect of contraceptive use. It is necessary to study the relationship between the pattern of marriage and the use of contraception because these two variables play an important role in determining the fertility rate in DKI Jakarta Province.