Tastrya Nur Yunita
Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada An. V dengan Post Laparatomi Nefrektomi Atas Indikasi Tumor Ginjal Dextra di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Tastrya Nur Yunita; Adiratna Sekar Siwi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 2 (2024): April 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i2.1890

Abstract

Tumor ginjal atau kanker ginjal dengan kasus kurang lebih 208.500 (2%) dari seluruh tumor ganas di dunia. Kanker ginjal yaitu 3/100.000 jiwa, dimana perbandingannya wanita dan pria 1 : 3,2 di Indonesia. Jika tidak ditangani secara serius akan menyebabkan komplikasi yaitu hemoragi dan metastase yang meluas ke berbagai organ lain dalam tubuh, selain itu apabila tumor ini berkembang menjadi ganas secara tidak terkendali dan terus tumbuh maka dapat merusak bentuk serta fungsi organ ginjal itu sendiri bahkan tumbuh infiltratif ke jaringan sekitar sehingga dapat merusak organ lain di sekitarnya. Laparatomi adalah mekanisme pembedahan mayor melalui penyanyatan pada lapisan dinding abdomen yang mengalami hemoragi, perforasi, kanker, serta obstruksi, dimana penindakan laparatomi umumnya pada organ digestif dan kandungan. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional terkait kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan sampai berat selama < 3 bulan. Penelitian ini merupakan studi kasus, dimana subyeknya adalah pasien post laparatomi nefrektomi atas indikasi tumor ginjal dextra yang dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dengan permasalahan keperawatan nyeri akut. Hasil studi menunjukkan setelah penerapan keperawatan selama 2x24 jam adanya penurunan tingkat nyeri dari 7 ke 6 setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam. Pasien juga menunjukan penurunan kegelisahan dan adanya peningkatan kualitas tidurnya.