Leni Ervina
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Epidermolisis Bulosa: Prevalensi dan Penatalaksanaan Leni Ervina; Delisa Mutiara Nabila; Kevin Jeremia Purba; Khairunisa Salsabila; Naufal Rivo Aditya; Rr. Astri Nur Azizah Utama
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 4 (2023): November 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i4.1903

Abstract

Epidermolisis bulosa adalah sekelompok penyakit langka yang menyebabkan kulit menjadi rapuh dan mudah melepuh. Tujuan penulisan ini adalah untuk menggambarkan prevalensi dan penatalaksanaan kejadian epidermolisis bulosa. Tulisan ini berisikan review arikel dari beberapa penelitian baik nasional maupun internasional selama 10 tahun terakhir. Database yang digunakan dalam penelitian ini adalah Google Scholar, PubMed dan Proquest. Kata kunci yang digunakan adalah “epidermolisis bulosa”, “penatalaksanaan” dan “prevalensi”. Hasil penelusuran didapatkan sebanyak 36 artikel dan yang memenuhi kriteria sebanyak 15 artikel. Peneliti melakukan analisis dengan membuat resume serta kesimpulan hasil penelitian sebagai bentuk interpretasi hasil penelitian. Hasil penelitian mendapatkan bahwa prevalensi epidermolisis bulosa masih tinggi. Terapi kuratif belum ada untuk epidermolisis bulosa. Penanganan epidermolisis bulosa meliputi perawatan luka, perawatan gatal, penggunaan obat anti nyeri, menjaga kebersihan diri termasuk gigi dan mulut.
Kesesuaian Hasil Laboratorium dengan Klinis Bayi Sepsis Neonatorum Leni Ervina; Lina Herliyana; Carlos Taolin; Alberto Taolin; Muhamad Fathurrahman Zain
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 4 (2023): November 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i4.1923

Abstract

Sepsis merupakan respons sistemik pejamu terhadap infeksi, saat patogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi aktivasi proses inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan parameter hematologi dan manifestasi klinis pada sepsis neonatorum. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua bayi bayu lahir dengan sempel yaitu bayi baru lahir dengan sepsis neonatorum di Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung dari bulan Mei 2022 – Mei 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling sebanyak 30 bayi. Alat pengumpul data berupa lembar rekam medik. Analisis data menggunakan persentase dari masing-masing variabel. Hasil penelitian terdapat kesesuaian antara hasil laboratorium dengan indicator sepsis neonatorum pada kultur positif sebagian besar adalah bayi kurang dari satu minggu, berjenis kelamin laki-laki, kadar hemoglobin rendah, kadar hematocrit rendah, leukosit normal, trombosit rendah dan tinggi, suhu tinggi dan pernafasan normal.
Faktor-faktor Risiko pada Sepsis Neonatorum Awitan Dini Leni Ervina
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 2 (2024): April 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i2.2287

Abstract

Sepsis merupakan respon sistemik terhadap infeksi, terjadinya pelepasan mediator vasoaktif yang menyebabkan penekanan regulasi sistem saraf otonom sehingga menyebabkan vasodilatasi difus dan hipoperfusi yang dapat menyebabkan kegagalan multiorgan dan kemungkinan mengakibatkan kematian. Sepsis neonatal masih menjadi penyebab signifikan mortalitas dan morbiditas di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan merupakan penyebab rawat inap yang lama meskipun telah menurun seiring dengan membaiknya perawatan neonatal. Pada Januari-Juni 2023 terdapat 120 bayi yang lahir dengan faktor risiko sepsis dan bayi didiagnosis sepsis awitan dini. Dari semua faktor risiko mayor dan minor, pada faktor risiko mayor KPD merupakan faktor risiko secara kuat yang mempengaruhi kejadian sepsis sebanyak 4,86 kali (RR = 4,86), demam intrapartum, dan korioamnionitis merupakan faktor risiko dari sepsis awitan dini dengan hubungan sedang (RR = 1,56, RR = 2,56). Pada faktor risiko minor skor APGAR rendah merupakan faktor risiko dengan hubungan kuat (RR = 4,32), usia kehamilan <37 minggu, dan infeksi saluran kemih merupakan faktor risiko dengan hubungan sedang (RR = 2,43 dan RR = 1,20). KPD >18 jam memiliki hubungan signifikan dengan sepsis (p=0,029).