Rofiatul Ainiyah, Rofiatul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASPEK KARTOGRAFI PETA JOINT BORDER MAPPING (JBM) REPUBLIK INDONESIA-MALAYSIA Susetyo, Danang Budi; Hakim, Yofri Furqani; Arimjaya, I wayan Krisna; Ainiyah, Rofiatul
GEOMATIKA Vol 20, No 1 (2014)
Publisher : Badan Informasi Geospasial in Partnership with MAPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.151 KB) | DOI: 10.24895/JIG.2014.20-1.31

Abstract

Kartografi merupakan salah satu tahapan dalam proses pembuatan peta. Kartografi memperhatikan aspek estetika peta, sehingga peta yang dihasilkan menjadi mudah dipahami terutama ketika disajikan dalam format cetak (hardcopy). Peta Joint Border Mapping (JBM) antara Indonesia dan Malaysia juga tidak lepas dari proses kartografi dan menjadi bagian penting dalam tahap pengecekan di level Field Verification Plot. Peta JBM adalah peta bersama sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Kalimantan dengan koridor 5 km ke sisi Indonesia dan Malaysia yang disajikan dalam skala 1:50.000. Peta JBM menggunakan peta dasar dari masing-masing negara dengan spesifikasi yang disesuaikan agar mampu menjadi peta yang dapat digunakan bersama. Spesifikasi yang dimaksud adalah aspek spasial yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia, seperti interval kontur atau sistem koordinat. Penyesuaian tersebut ditentukan berdasarkan kesepakatan yang dicapai oleh kedua belah pihak. Secara umum simbolisasi dalam tahap kartografi peta JBM tidak berbeda dengan penyajian peta Rupabumi Indonesia (RBI) skala 1:50.000, karena peta JBM menggunakan peta dasar untuk masing-masing negara. Tulisan ini membahas teknik kartografi pada peta JBM RI-Malaysia yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua tahap: simbolisasi dan layout. Simbolisasi terkait dengan penyajian simbol unsur berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan, sedangkan layout terkait dengan penyajian muka peta dan informasi tepi. Proses kartografi yang baik akan membantu dalam pengecekan peta cetak pada tahap Field Verification Plot agar peta yang dihasilkan tidak hanya benar dan akurat, tapi juga logis dan memenuhi kaidah estetika peta.Kata Kunci: JBM, Kartografi, Indonesia, MalaysiaABSTRACTCartography is one of the step in the process of making a map. Cartography is not about science but also art so the maps are produced to be easily understood by common people, especially when presented in hardcopy. Joint Border Mapping (JBM) between Indonesia and Malaysia also did not escape the process of cartography and an important part in checking the level of the Field Verification Plot. JBM map is Indonesia - Malaysia border map in Kalimantan Island with a buffering 5 km to the side of Indonesia and Malaysia that plotted in the scale of 1:50.000. JBM map use base map from each country with adapted specification, so it can be used together. That specification is different spatial aspect between Indonesia and Malaysia, as contour interval and coordinate system. That adaptation decided by agreement from both side. In general, symbol in the JBM map cartographyis not different with the Rupabumi Indonesia (RBI) map with scale of 1:50.000, because JBM map using base map for each country. This paper discusses the techniques of cartography on JBM map between RI- Malaysia that can be classified into two stages: symbol and layout. Symbol associated with the presentation of the element symbols according to the rules that have been set, the layout associated with the presentation of the face side of the map and side information. Good cartographic process will help in checking the map printed on the Field Verification plot so maps produced not only true and accurate, but also logical and meet the rules of esthetics map.Keyword: JBM, cartography, Indonesia, Malaysia
Analisis Pengaruh Jenis Batuan dan Sesar Aktif Terhadap Potensi Pergerakan Tanah (Studi Kasus: Cianjur) Ainiyah, Rofiatul; Wibowo, Adi
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v12i01.67230

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dan berada diantara tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, lempeng pasifik, dan lempeng Indo-Australia, Indonesia juga memiliki banyak gunung api yang masih aktif. Dengan kondisi tersebut,Indonesia memiliki ancaman bahaya yang beragam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung api, dan gerakan tanah salah satunya yaitu longsor. Faktor yang mendorong terjadinya gerakan tanah adalah faktor alami dan manajemen. Salah satu faktor alami yaitu jenis batuan. Batuan vulkanik merupakan batuan yang mudah lapuk sehingga mudah terlepas dan menyebabkan terjadinya gerakan tanah. Kabupaten Cianjur terdiri dari batuan vulkanik dengan besaran 70,74% dari luasan wilayah. Kabupaten Cianjur juga dilewati dua buah sesar, yaitu sesar Cimandiri dan Cugenang. Aktifitas sesar dapat menyebabkan gempa bumi yang dapat memicu terjadinya gerakan tanah. Oleh karena itu dengan dua kombinasi faktor alam yang mendiring terjadinya bencana gerakan tanah maka mayoritas wilayah di Kabupaten Cianjur memiliki potensi yang tinggi terjadinya gerakan tanah. Dalam radius 500 meter dari sesar, wilayah tersebut masuk ke dalam zona rawan gerakan tanah dengan kelas tinggi.