Penyakit Paru Obstruksi Kronis atau PPOK menjadi satu diantara banyak pemicu gangguan respiratori baik di negara maju maupun negara berkembang dan memegang peringkat keempat penyebab mortalitas di dunia. Rata-rata gejala-gejala progresif yang ditimbulkan akibat PPOK adalah sesak nafas atau Dyspnea. Salah satu terapi komplementer yang dapat diterapkan yaitu lotus position. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui efek lotus position terhadap perubahan respiratory rate (RR) dan saturasi oksigen (SpO2) pada pasien PPOK. Metode studi kasus ini menggunakan metode deskriptif studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan dengan menerapkan lotus position terhadap perubahan RR dan saturasi SpO2 pada pasien PPOK yang mengalami sesak napas di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta. Studi kasus ini dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 18 - 24 Juni 2023. Populasi dalam studi kasus ini berjumlah 4 pasien PPOK. Dalam studi kasus ini menggunakan teknik non probability sampling sehingga jumlah sampelnya adalah 4 pasien PPOK. Sejumlah 4 pasien PPOK yang terlibat dalam penerapan praktik keperawatan berbasis bukti ini diberikan lotus position sebanyak satu kali dengan durasi 5 menit. Hasil menunjukkan bahwa sebelum intervensi rata-rata RR 28.75 x/menit dan SpO2 88.00%. Sesudah intervensi rata-rata RR 24.75 x/menit dan SpO2 92.20%. Ada penurunan nilai RR rata-rata sebesar 4.00 x/menit, dan ada peningkatan SpO2 rata-rata sebesar 4.50%. Jadi kesimpulan dalam studi kasus ini adalah lotus position dapat menurunkan respiratory rate dan meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK.