Alfina Tri Muslimawati
S1 ilmu Pemerintahan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Multi Stakeholder Dalam Pengembangan Kemitraan Desa Wisata di masa pandemi COVID-19 di Desa Benowo, Kabupaten Purworejo Alfina Tri Muslimawati; Budi - Setiyono
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 4 : Periode Wisuda Oktober 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan pengembangan desa diperlukan hubungan kerja pemerintah terkecil dan terdekat yaitu pemerintah desa sebagai penunjang administrasi dan pelaku wisata di dalamnya. Peran setiap aktor yang terlibat sangat diperlukan sesuai dengan tugas dan saling berkoordinasi namun dalam perencanaan pengembangan Desa Wisata Benowo terhalang oleh masa pandemi COVID-19 yang menyebar di Indonesia. Sehingga, pada tahun 2021 rencana tersebut baru mulai digagas kembali. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengembangan kemitraan dengan fokus peran multi stakeholder, pola kerja sama antar stakeholder dan dampak COVID-19 dalam pengelolaan Desa Wisata Benowo. Upaya menjawab permasalahan dan tujuan penelitian dilakukan dengan menggunakan teori pembagian dan peran stakeholder serta pola kemitraan. Peneliti menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi, observasi, dan wawancara mendalam kepada informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat peran yang dimiliki oleh multi stakeholder dalam pengembangan ini yaitu peran policy creator, koordinator, implementer, dan fasilitator. Setiap satu peran tersebut dapat dimiliki oleh beberapa stakeholder sekaligus. Selain itu, pola kemitraan dalam pengembangan Desa Wisata Benowo ditemukan merupakan pola atau model kerja sama mutualistik. Pola kemitraan dengan saling memberikan manfaat dan bersama mencapai tujuan akhir keberhasilan pengembangan wisata bersama. Faktor-faktor sebagai penghambat para stakeholder dalam upaya mengembangkan Desa Wisata Benowo yaitu terbatasnya sumber daya manusia, kurangnya semangat masyarakat desa, sarana dan prasarana keamanan akses, hubungan pokdarwis dan BUMDES, dan terbatasnya anggaran. Dalam masa pandemi COVID-19 Desa Wisata Benowo mengalami vakum yang cukup lama. Namun, para stakeholder mengambil keputusan dengan memberikan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan di Desa Benowo