Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Breed Identification of Four Types Indonesian Native Cattle Saparto, Saparto
ANIMAL PRODUCTION Vol 8, No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.874 KB)

Abstract

Penelitian untuk mengidentifikasi ukuran dan bentuk tengkorak, mempelajari efektifitas analisis multivariat, dan mengklarifikasi hubungan kekerabatan empat tipe sapi potong asli Indonesia, yaitu sapi Bali, sapi Madura, sapi Jawa dan sapi Peranakan Ongole telah dilakukan menggunakan 30 ukuran-ukuran kranium-mandibula dengan analisis komponen utama, analisis komponen diskriminan & analisis diskriminan kanonik. Hasil penelitian disarikan sebagai berikut : (1) Hasil analisis komponen utama menunjukkan bahwa ukuran kranium-mandibula terpanjang ada pada sapi Peranakan Ongole; dan terbesar pada sapi Madura.  Ukuran-ukuran kranium-mandibula sapi Jawa dan Peranakan Ongole keduanya serupa dengan sapi Madura tetapi mempunyai bentuk yang lebih pendek dan tinggi; (2) Hasil analisis diskriminan menunjukkan keempat tipe sapi potong asli Indonesia tersebut mempunyai tingkat kesalahan sebesar 0% dalam pengelompokan bangsa sapi.  Hal ini menunjukkan bahwa keempat tipe sapi potong tersebut diperoleh adanya perbedaan ukuran dan bentuk dari ukuran-ukuran kranium-mandibula secara jelas, dengan demikian analisis multivariat menggunakan ukuran-ukuran kranium-mandibula dapat digunakan secara akurat untuk mengidentifikasi bangsa sapi potong; (3) Hubungan kekerabatan atau jarak genetik bangsa sapi Jawa lebih dekat ke sapi Peranakan Ongole dan sapi Madura dibanding dengan sapi Bali.  Sapi Bali mempunyai jarak genetik yang paling jauh terhadap sapi Peranakan Ongole. (Animal Production 8(3): 174-181 (2006) Kata kunci : Identifikasi bangsa, sapi Indonesia, kranium, mandibula,
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Cabai Rawit di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Saparto dan Sumardi, M. Faela Sofa,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 38 No. 1 Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v38i1.271

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani dan kelayakan finansial usahatani cabai rawit. Penelitian dilakukan di Ds Kesambi Kec Mejobo Kab Kudus bulan September 2018 s.d Juli 2019.  Jumlah petani + 130 orang dengan luas lahan berkisar 0,100 s.d. 0,500 ha. Survei dilakukan dengan metode sampling Stratified Random Sampling, jumlah sampel 25% atau 33 responden.  Pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan.  Data meliputi data biaya pengeluaran berupa biaya : bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, penyusutan peralatan, sewa lahan, sewa mesin, dan pajak. Data penerimaan diperoleh dari data produksi dikalikan harga jual. Analisis data Pendapatan dianalisis dengan analisis biaya dan penerimaan; kelayakan dianalisis dengan RCR, BEP, dan ROI. Hasil penelitian : (1) Rata-rata pendapatan sebesar Rp. 42.499.673,-/ha; RCR = 2,10, BEP(Q) = 2.653,14 kg/ha (riil = 5.580,7), BEP(Rp) = Rp. 6.894,- (riil = Rp. 14.500,-), , ROI = 110,34% (bungan Bank = 12%/th).  (2) Kesimpulan : usahatani cabai rawit di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus menguntungkan dan layak secara finansial. Kata kunci : pendapatan, kelayakan, cabai rawit
Analisis Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) DI Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang Saparto dan Wiharso, Diana Nurus Saidah,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 36 No.2, September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: farmer’s share, biaya, keuntungan, marjin pemasaran, faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran, dan efisiensi pemasaran cabai merah keriting. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2016 - 30 Maret 2017 di Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Menggunakan metode analisis deskriptif. Mengambil responden 64 petani menggunakan metode sampling acak bertingkat. Untuk responden pedagang pengumpul 4 orang, pedagang besar 2 orang, dan pedagang pengecer 7 orang dengan metode acak. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur, kuisioner,  observasi, dan studi pustaka. Saluran pemasaran cabai merah keriting yaitu:1. Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen. 2. Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer → Konsumen. Hasil penelitian menunjukkan farmer’s share saluran I 75,39% dan saluran II 66,20%. Total biaya pemasaran saluran I Rp 890/kg sedangkan saluran II Rp 1.174/kg. Akumulasi keuntungan pemasaran pada saluran I Rp 4.776,67/kg dan saluran II Rp 7.426/kg. Total marjin pemasaran pada saluran I adalah Rp 5.666,67 dan saluran II Rp 8.250. Faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran adalah jarak pemasaran, harga konsumen dan saluran pemasaran yang dipilih, sedangkan jumlah penjualan tidak berpengaruh secara signifikan. Secara teknis saluran pemasaran II lebih efisien dibanding saluran pemasaran I.  Secara ekonomis saluran pemasaran I lebih efisien dibanding saluran pemasaran II. Kata Kunci: Cabai Merah Keriting, Saluran Pemasaran, Farmer’s Share, Marjin Pemasaran, Efisiensi Pemasaran.
Pengaruh Biaya Sarana Produksi Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah Di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Saparto dan Wiharso, M. Faela Sofa,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 37 No. 1 Maret 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan usahatani cabai rawit merah; (2) pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan cabai rawit merah.  Penelitian dilakukan di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada bulan September 2018 s.d Juli 2019.  Jumlah populasi petani sebanyak 130 orang dengan luas kepemilikan lahan berkisar 0,100 s.d. 0,500 ha. Penelitian dengan metode survei dan penentuan responden menggunakan metode sampling Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 25% atau 33 responden.  Pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan.  Data yang dicatat adalah data biaya pengeluaran berupa biaya : bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, penyusutan peralatan, sewa lahan, sewa mesin, dan pajak. Data penerimaan diperoleh dari data produksi dikalikan harga jual. Pendapatan petani dianalisis dengan analisis biaya dan penerimaan. Pengaruh biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda.  Hasil penelitian : (1) Rata-rata pendapatan per hektar sebesar Rp. 42.499.673,-; (2) Ada pengaruh yang sangat nyata (P<1%) biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan.  Persamaan regresi penduganya : Y = 94.879 + 54,078 X1** – 8,021 X2** + 7,207 X3** + 2,104 X4* ; (X1=bibit, X2=pupuk, X3=pestisida, X4=tenaga kerja); R2ajd = 0,999.  Kesimpulan : usahatani cabai rawit merah menguntungkan dan ada pengaruh yang sangat nyata dari biaya sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani cabai rawit merah di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Kata kunci : pendapatan, biaya sarana produksi & tenaga, cabai rawit
ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG Sellia Fara Fauziyah; Saparto Saparto; Ryantoko Setyo Prayitno
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2021): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v5i2.1282

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, kelayakan finansial, dan pengaruh biaya baglog dan tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani jamur tiram putih. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis ex post facto. Penlitian dilakukan dengan cara sensus menggunakan 41 orang petani jamur tiram putih sebagai responden. Metode analisis data yang digunakan: rumus pendapatan;  kelayakan finansial (R/C ratio, BEP& ROI). Untuk mengetahui pengaruh biaya baglog dan tenaga kerja terhadap pendapatan menggunakan analisis regresi linier berganda (uji-F, uji-t dan R2adj.). Hasil penelitian rata-rata skala usaha +7.539 baglog per periode produksi (3 – 4 bulan) : 1). Pendapatan = Rp. 13.516.498,-, 2). R/C ratio = 2,00, BEP(Q) = 1.278 kg, BEP(Rp) = Rp. 5.823,-/kg, ROI = 87,00%. Ada pengaruh yang sangat signifikan dari biaya baglog dan tenaga kerja terhadap pendapatan (P<1%). Persamaan Regresi :  = -5.541.231 + 0,987 X1**+ 3,282 X2** + ɛ, R2adj = 0,887.  Kesimpulan : usahatani jamur tiram putih menguntungkan, layak secara finansial untuk diusahakan, dan ada pengaruh yang sangat signifikan dari biaya baglog dan tenaga kerja terhadap pendapatan. Kata kunci : Jamur Tiram, Kelayakan, Pendapatan, Usahatani
Efisiensi Pemasaran Susu Sapi Perah di Kelompok Ternak Rejeki Lumintu Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Saparto, dan Sutopo, Nadia Alfia Safitri,
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 38 Nomor 2 September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v38i2.281

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan mengetahui saluran pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share serta efisiensi pemasaran susu sapi di Kelompok Ternak Rejeki Lumintu Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif analisis. Metode penentuan petani responden dilakukan dengan menggunakan metode sensus, sedangkan penentuan lembaga pemasaran dilakukan dengan metode snawball sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diambil pada bulan Februari – Maret 2020 dengan teknik wawancara, pencatatan dan observasi. Analisis data menggunakan cost margin analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 3 saluran pemasaran yaitu Saluran I : Peternak→ Konsumen, Saluran II : Peternak→ Pedagang Pengumpul → Konsumen, dan Saluran III : Peternak→ Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar → Konsumen. Biaya pemasaran Saluran I Rp. 0,00 /liter, Saluran II Rp. 150,00 /liter, dan Saluran III Rp. 693,08 /liter. Keuntungan pemasaran per liter Saluran I Rp. Rp. 1.854,18 /liter, Saluran II Rp. 1.850,00 /liter, Saluran III Rp. 2.579,65 /liter. Margin pemasaran per liter Saluran I Rp. Rp. 1.854,18 atau 26,49 %, Saluran II Rp. 2.000,00 atau 28,57% dan Saluran III Rp. 3.272,73 atau 39,56%. Farmer’s share Saluran I 73,51%, Saluran II 71,43% , Saluran III 60,44%. Kesimpulan : efesiensi pemasaran di ketiga saluran pemasaran efisien. Urutan saluran pemasaran paling efisien adalah saluran I, saluran II, dan saluran III. Kata Kunci : Efisiensi Pemasaran, Margin Pemasaran, Farmer’s Share, Susu Sapi