Noviana Rachma
Departemen Administrasi Publik

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN STAKEHOLDERS DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KECAMATAN SEMARANG BARAT Noviana Rachma; Kismartini Kismartini; Retna Hanani
Journal of Public Policy and Management Review Vol 12, No 4: Oktober 2023
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v12i4.41353

Abstract

Kebijakan percepatan penurunan stunting sebagai kebijakan pemerintah untuk mencegah dan menurunkan kasus stunting. Dalam keberjalanan kebijakan ini, terdapat beberapa masalah yang dihadapi seperti masih tingginya kasus stunting di Kecamatan Semarang Barat, kurangnya pengetahuan tentang gizi, adanya kasus ibu hamil anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) serta kurangnya partisipasi swasta. Pelaksanaan kebijakan percepatan penurunan stunting di Kecamatan Semarang Barat melibatkan berbagai pihak. Dalam mengoptimalkan peran setiap stakeholders yang terlibat maka diperlukan adanya pengidentifikasian peran stakeholders. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi stakeholders, peran stakeholders dan faktor pendorong dan penghambat peran stakeholders. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholders dalam pelaksanaan kebijakan percepatan penurunan stunting di Kecamatan Semarang Barat terbagi atas tiga kelompok stakeholders yakni stakeholders pemerintah, masyarakat dan swasta. Berdasarkan perannya dalam pelaksanaan kebijakan di Kecamatan Semarang Barat, stakeholders memiliki peranan sebagai policy creator, koordinator, implementor, fasilitator, serta akselerator. Peranan yang dilakukan oleh stakeholders telah memenuhi klasifikasi peran stakeholders, meskipun masih memiliki beberapa kendala dan tantangan. Faktor penghambat peran stakeholders berasal dari perspektif aktor dan partisipasi aktor. Sedangkan, faktor pendorong berasal dari aksesibilitas aktor dan penentu tindakan. Saran dalam penelitian ini yaitu puskesmas perlu melakukan sosialisasi secara lebih rutin dan intensif, pemerintah Kota Semarang mendorong keterlibatan swasta dan Dinas Kesehatan Kota Semarang memberikan pelatihan penggunaan alat antropometri kepada kader posyandu secara intensif.