Amelia Oktavian Puteri Farinta
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Analisis Perencanaan Struktur Pada Gedung Hotel Exindo 57 Nganjuk Jawa Timur Menggunakan Sistem Pracetak (Precast) Amelia Oktavian Puteri Farinta; M. Taufik Hidayat; Ari Wibowo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Hotel Exindo 57 Nganjuk Jawa Timur dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang (cast in situ). Namun, struktur beton bertulang sendiri memiliki kekurangan terkait waktu pengerjaannya yang relatif lama dan kebutuhan tenaga pekerja yang dibutuhkan terbilang cukup banyak dimana dapat menghabiskan biaya yang cukup besar. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mempercepat waktu pelaksanaan yaitu dengan memakai metode beton pracetak (precast) sebagai alternatif komponen struktural dalam pelaksanaannya. Metode beton pracetak (precast) adalah teknologi konstruksi struktur beton yang dicetak di pabrik kemudian dipasang di lokasi proyek. Sehingga, proses pembangunan atau konstruksi akan jauh lebih cepat dibanding dengan menggunakan beton konvensional.Hal yang harus diperhatikan dalam penelitian kali ini berupa karakteristik daerah yang akan direncanakan beton pracetak. Hal ini menjadikan pertimbangan khusus dalam memodifikasi keruntuhan bangunan tahan gempa yang menggunakan konstruksi beton pracetak (precast) ditentukan oleh kualitas sambunganya, terutama pada sambungan balok – kolom. Oleh karena itu agar bangunan Gedung Hotel Exindo 57 Nganjuk Jawa Timur aman tahan terhadap gempa penulis melakukan kontrol terdapat ketahanan gempa meliputi : Kontrol partisipasi massa, Kontrol periode getar struktur, Kontrol nilai akhir respon spektrum, dan Kontrol batas simpangan (drift). Analisis sambungan balok – kolom pracetak baik yang ditengah yang dilakukan pada kondisi setelah cor penuh dengan beban yang dipikul oleh balok adalah beban beban mati, beban hidup dan beban gempa menunjukkan hasil yang aman terhadap lentur dan geser. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis sambungan di tengah menunjukkan momen nominal sebesar 1207,329 kNm lebih besar dari momen ultimate sebesar 901,669 kNm dan kuat geser nominal sebesar 2514,0465 kN lebih besar dari gaya geser yang terjadi sebesar 1424,1103 kNm. Kata kunci : Gedung Hotel, Balok Pracetak, Struktur Beton, Bangunan tahan gempa, Sambungan.