Sejak dilakukannya otonomi daerah di Indonesi, yang dimaksudkan untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peran pemerintah daerah sebagai pelaksana anggaran daerah yang dirasa memiliki informasi yang lebih sempurna tentang sektor mana dari alokasi anggaran yang mungkin dapat mempercepat perekonomian. Terdapat kekhawatiran ketika pemerintah daerah menerima bantuan dana dari pemerintah pusat, dimana hal ini justru dapat meningkatkan pengeluaran belanja daerah lebih dari yang diharapkan seandainya uang yang sama diperoleh secara mandiri melalui pendapatan asli daerah, yang mana fenomena ini dikenal sebagai flypaper effect. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya flypaper effect pada belanja daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur dengan menggunakan regresi data panel pada data anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur selama periode 2013-2020. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah dan kelompok pendapatan transfer (pendapatan bagi hasil pajak, pendapatan bagi hasil bukan dari pajak dan dana alokasi umum), keduanya berpengaruh secara signifikan terhadap belanja daerah. Sedangkan dana alokasi khusus berpengaruh tidak signifikan terhadap belanja daerah. Namun ketiganya dari kelompok pendapatan transfer, yaitu pendapatan bagi hasil pajak, pendapatan bagi hasil bukan dari pajak dan dana alokasi umum memiliki nilai koefisien regresi yang lebih besar daripada pendapatan asli daerah, sehingga dapat disimpulkan telah terjadi flypaper effect pada belanja daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur.