Edwin Syarif
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Teori Emanasi Ibn Masarrah: Upaya Menghubungkan Agama dan Sains Akhmad Fawzi; Edwin Syarif
Tadabbur: Jurnal Integrasi Keilmuan Vol 2, No 01 (2023): Tadabbur: Jurnal Integrasi Keilmuan
Publisher : Mahad Al Jamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tadabbur.v2i01.34091

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami teori emanasi Ibn Masarrah dan berupaya menghubungkan agama dan sains melalui teori emanasi Ibn Masarrah. Metode yang digunakan ialah metode kepustakaan yang bersumber dari data primer yakni karya Ibn Masarrah “Risālat al-Iʿtibār” dan sekunder berupa buku “Ibn Masarrah: Failasuf Muslim Pertama Spanyol” karya Miguel Asin Palacios. Data tersebut beserta sumber lainnya dikumpulkan untuk dapat menganalisa mulai dari emanasi Ibn Masarrah hingga upaya dalam menghubungkan agama dan sains. Analisis data berawal adanya masalah pada hubungan independensi agama dan sains, keduanya hanya memikirkan bangunan pengetahuannya (ontologi dan epistemologi) sendiri tanpa mau membuka diri untuk menjalin upaya-upaya yang lebih integratif. Ontologi agama mengakui realitas fisik dan nonfisik, sementara sains menafikan realitas nonfisik dan epistemologi yang digunakan agama ialah pengamatan, penalaran dan intuisi sedangkan sains hanya mengandalkan pengamatan indrawi dan penalaran. Tidak melulu perbedaan yang mendasar mendatangkan pertentangan, karena itu perlu melihat sisi kesamaan agama dan sains, yakni secara ontologi sama-sama mengakui realitas fisik dan epistemologi yang dianggap sah ialah pengamatan dan penalaran. Baik kesamaan maupun perbedaan agama dan sains tersebut itu semua ada pada rangkaian penjelasan filosofis emanasi Ibn Masarrah, baik ontologi maupun epistemologi. Emanasi yang berisi pelimpahan dari wujud nonfisik hingga wujud fisik dan epistemik yang digunakannya ialah pengamatan, penalaran dan kesaksian hati sekaligus melingkupi ontologi dan epistemologi keseluruhan dari agama dan sains sehingga keduanya terhubung pada emanasi Ibn Masarrah dan dari keterhubungan menandakan keterpaduan dan keterkaitan tanpa harus menghilangkan entitas masing-masing atau memaksakan sama dengan entitas lain.