Ricky Ardiansyah
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN RESIDU PEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TERHADAP STRUKTUR TANAH, BOBOT ISI, RUANG PORI TOTAL DAN KEKERASAN TANAH PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) Ricky Ardiansyah; Irwan Sukri Banuwa; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.958 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2034

Abstract

Olah tanah konservasi (olah tanah minimum dan tanpa olah tanah) menjadi alternatif penyiapan lahan yang dilaporkan dapat mempertahankan produktivitas tanah tetap tinggi. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan olah tanah konservasi adalah dengan mengembalikan residu tanaman setelah panen sebagai sumber bahan organik dalam bentuk mulsa yang mampu menjaga sifat fisik tanah. Disisi lain pengolahan yang intensif dapat merusak struktur dan ruang pori yang telah terbentuk dari bahan organik. Oleh karena itu, pengolahan tanah sebaiknya dilakukan seminimum mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan residu pemupukan nitrogen terhadap sifat-sifat fisik tanah seperti struktur tanah, bobot isi, ruang pori total, dan kekerasan tanah pada pertanaman kacang hijau. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Perlakuan disusun secara faktorial 2 x 3 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah residu nitrogen terdiri dari pemupukan 0 kg N ha -1 , 100 kg N ha -1 . Faktor kedua adalah sistemolah tanah terdiri dari tanpa olah tanah, olah tanah minimum, olah tanah intensif. Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan uji Bartlet dan aditivitasnya dengan uji Tukey, kemudian dilakukan analisis ragam. Perbandingan nilai tengah pengamatan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum struktur olah tanah intensif berbentuk granular, sedangkan olah tanah konservasi cenderung gumpal. Bobot isi, ruang pori dan kekerasan tanah pada sistem olah tanah intensif tidak berbeda nyata dibandingkan dengan sistem olah tanah konservasi, begitu pula dengan pemberian residu pemupukan nitrogen 100 kg N ha -1 tidak berbeda nyata dibanding dengan tanpa residu pemupukan N. Tidak terdapat interaksi antara sistem pengolahan tanah dan residu pemupukan N terhadap bobot isi, ruang pori total dan kekerasan tanah.