Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Suku Dayak Sanggau Evie Trihartiningsih; Novia Karolina; Riani Riani; Rofika Dwi Permata Sari; Romika Romika; Siti Nafizah Rokhimi; Sovia Loren; Sylvinia Crystin Adelia; Sutia Sutia; Veronica P.A.P.S
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v4i2.6253

Abstract

The Dayak Sanggau community practices a number of cultural traditions during pregnancy, childbirth, and the postpartum period, reflecting a blend of spiritual beliefs and medical needs. This study employed a qualitative method with a literature review (library research) approach to explore pregnancy, childbirth, and postpartum practices among the Dayak Sanggau people. The findings identified supportive practices such as spousal involvement and basic check-ups by traditional midwives, as well as potentially harmful practices including non-sterile vaginal examinations, childbirth in the kitchen area, and the use of alcoholic herbal concoctions for infants. The conclusion emphasizes the importance of understanding local culture and integrating medical education so that positive traditional practices can be preserved, while risky ones are minimized through culturally sensitive interventions.
Analisis Urgensi Ibu Menyusui Perspektif Islam Dan Kesehatan Reva Klara; Ika Mardiatul Ulfa; Evie Trihartiningsih; Dian Purnama Putri; Naiya
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v3i1.1000

Abstract

Menyusui adalah kewajiban yang dianjurkan dalam Islam, sebagaimana tercantum dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 233, yang mewajibkan ibu menyusui anaknya selama dua tahun penuh bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi menyusui dalam perspektif Islam berdasarkan Al-Qur’an, hadis, dan pandangan fiqih. Hasil kajian menunjukkan bahwa menyusui adalah hak anak dan kewajiban ibu, dengan ayah bertanggung jawab menyediakan nafkah. Islam juga memberikan fleksibilitas dalam penyapihan sebelum dua tahun, asalkan berdasarkan kesepakatan orang tua. Menyusui juga memiliki manfaat kesehatan penting bagi bayi.
Preferensi Masyarakat Desa Marikoi Terhadap Proses Layanan Melahirkan Dengan Dukun Bayi Perspektif Maqasid Syariah Adelia Zahratunnisa Astyawan; Evie Trihartiningsih; Fitriani Ningsih; Muchlisa Anugraheni; Nafizah Rokhmi
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v3i1.1011

Abstract

Penelitian ini membahas preferensi masyarakat Desa Marikoi dalam pemilihan layanan persalinan dengan dukun bayi dibandingkan tenaga medis profesional. Faktor utama yang memengaruhi keputusan ini adalah kepercayaan turun-temurun, keterjangkauan biaya, serta kemudahan akses terhadap dukun bayi yang lebih dekat dengan masyarakat. Dari perspektif kebidanan, praktik ini memiliki risiko kesehatan yang tinggi karena dukun bayi tidak memiliki keterampilan medis yang memadai dalam menangani komplikasi persalinan. Namun, dalam perspektif maqashid syariah, prinsip perlindungan jiwa (hifz an-nafs) menegaskan bahwa keselamatan ibu dan bayi harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, diperlukan strategi integrasi antara dukun bayi dan tenaga kesehatan agar praktik tradisional dapat tetap dijalankan dalam batasan yang aman. Pemerintah juga perlu meningkatkan akses layanan kesehatan serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya persalinan yang aman di fasilitas medis. Dengan pendekatan ini, diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan tanpa menghilangkan nilai budaya yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat.