Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia, tak terkecuali pada anak berkebutuhan khusus, yaitu anak tunagrahita. Anak tunagrahita adalah anak dengan hambatan perkembangan mental dan intelektual yang berdampak pada perkembangan kognitif dan perilakunya. Adanya pendidikan diharapkan dapat mengeksplorasi kemampuan dan merasakan pembelajaran sebagaimana yang dirasakan anak pada umumnya, khususnya matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses menyelesaikan soal matematika materi penjumlahan pada siswa tunagrahita ringan di SLB Negeri Samarinda. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, melalui pendekatan ini peneliti menggali informasi secara ilmiah. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas VI dan tiga siswa tunagrahita ringan kelas VI. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui studi literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Studi literatur merupakan data awal sebagai dasar peneliti melakukan penelitian. Dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi didapatkan data kemudian disesuaikan dengan studi literatur untuk menemukan hasil penelitian mengenai proses menyelesaikan soal matematika materi penjumlahan pada siswa tunagrahita ringan di SLB Negeri Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses menyelesaikan soal matematika materi penjumlahan pada siswa tunagrahita ringan di SLB Negeri Samarinda adalah sebagai berikut: 1) Guru memberikan soal; 2) Siswa mengerjakan soal; 3) Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa; 4) Siswa kembali mengerjakan soal; 5) Guru mengoreksi kembali hasil pekerjaan siswa. Adapun soal yang diberikan berupa soal uraian dalam bentuk cerita berjumlah lima soal. Dalam hal ini ditemukan adanya hambatan yang dialami oleh siswa tunagrahita ringan dalam menyelesaikan soal, seperti kurang teliti dan mudah lupa, sehingga diperlukan strategi khusus dan umpan balik dari guru dalam proses menyelesaikan soal matematika.