Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Hubungan Antara Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan dengan Structural Equation Modeling (SEM): Studi Kasus di PT Yamaha Music MFG Asia Saputro, Bayu Wirawan
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.522 KB) | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i1.105

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja (job satisfaction) karyawan dan kinerja (work performance) dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Dari hasil analisis Structural Equation Modeling (SEM) diperoleh persamaan model struktural sebagai berikut : nilai koefisien indikator pay sebesar 1,224 dan p-value 0,139 dengan demikian tidak terdapat pengaruh  antara indikator pay dengan job satisfaction, nilai koefisien indikator quality of supervision sebesar 3,717 dan p-value 0,001 dengan demikian terdapat pengaruh positif yang signifikan, semakin tinggi quality of supervision maka akan meningkatkan job satisfaction, nilai koefisien indicator fringe benefit sebesar 1,133 dan p-value 0,003 dengan demikian terdapat pengaruh  positif yang signifikan, semakin tinggi fringe benefit maka akan meningkatkan job satisfaction, nilai koefisien indikator contingent reward sebesar 3,450 dan p-value 0,001 dengan demikian terdapat pengaruh  positif yang signifikan, semakin tinggi contingent reward maka akan meningkatkan job satisfaction, nilai koefisien indikator operation conditions sebesar -1.173 dan p-value 0,002 dengan demikian, terdapat pengaruh negatif yang signifikan, semakin tinggi operation conditions maka akan terjadi penurunan job satisfaction, nilai koefisien coworker sebesar 0,751 dan p-value 0,029 dengan demikian, terdapat pengaruh positif yang signifikan, semakin tinggi coworker maka akan meningkatkan job satisfaction, nilai koefisien indikator natures of work sebesar 0,346 dan p-value 0 dengan demikian terdapat pengaruh  positif yang signifikan, semakin tinggi natures of work maka akan meningkatkan job satisfaction, nilai koefisien variabel  job satisfaction sebesar -0.004 dan p-value 0,073 dengan demikian tidak ada pengaruh job satisfaction terhadap work  performance, nilai koefisien variabel work Performance sebesar -11,087 dan   p-value 0,074 dengan demikian tidak ada pengaruh work performance terhadap job satisfaction.
PENERAPAN JUST IN TIME PADA PERANCANGAN MODEL PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN SISTEM TARIK (PULL SYSTEM) BERBASIS TAKT TIME (Studi kasus di PT YMMA) Saputro, Bayu Wirawan
Perspektif : Jurnal Ekonomi dan Manajemen Akademi Bina Sarana Informatika Vol 16, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : www.bsi.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.801 KB) | DOI: 10.31294/jp.v16i1.3040

Abstract

Sistem Produksi Toyota, dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation dan telah dipakai oleh banyak perusahaan Jepang sebagai akibat krisis minyak di tahun 1973. Tujuan utama sistem produksi Toyota adalah pengurangan biaya atau perbaikan produktivitas dengan menghilangkan pemborosan.Just in Time (JIT) adalah suatu sistem manufaktur yang bertujuan untuk mengoptimalkan proses-proses dan prosedur dengan mengurangi (menghilangkan) pemborosan-pemborosan atau dengan kata lain JIT adalah sistem atau ide untuk memproduksi dan membawa barang atau produk yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan dan sejumlah yang dibutuhkan saja.Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction), persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu penungguan (waiting). Dengan adanya sistem JIT, kita telah dapat mengatasi 3 pemborosan (overproduction, excess inventory dan waiting) diantara 7 pemborosan (7 Waste) yang harus dihindari dalam sistem produksi Toyota.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model penjadwalan produksi tepat waktu yang dapat memperhitungkan kapasitas kebutuhan operator,  perataan volume produksi dan pengaturan urutan tipe barang yang akan diproduksi dengan menggunakan konsep takt time. Model penjadwalan produksi dengan konsep takt time dengan menggunakan metode Shortest Processing Time (SPT), dan Longest Processing Time (LPT) akan menghasilkan waktu makepan yang sama sesuai dengan waktu kerja yang telah ditentukan. Kata kunci : Penjadwalan produksi, Takt time, JIT, Pull system