Keberadaan para pelaku industri kerajinan di Lombok Tengah memiliki peran strategis bagi pembangunan ekonomi daerah. Persaingan yang semakin kompetitif kini mengarah pada tataran persaingan antar pelaku rantai pasok. Industri kecil mengalami tantangan besar bagi kinerja rantai pasoknya. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah adanya kesulitan IMKM khusus pelaku industri kerajinan Ijuk dalam memenuhi permintaan konsumen. Minimnya daya supply produk sekaligus mengindikasikan adanya persoalan pada manajemen kinerja rantai pasokan industri kerajinan Ijuk. Ditambah dengan adanya isu keberlanjutan menjadi menarik perhatian semua pihak karena menjadi salah satu indikator daya saing bagi suatu industri. Padahal industri kerajinan Ijuk merupakan salah satu potensi daerah yang menjadi sektor unggulan daerah dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan yang berkelanjutan. Manajemen kinerja rantai pasokan berkelanjutan merupakan salah satu upaya yang dapat mengorganisir operasi bisnis yang ditujukan tidak hanya untuk mencapai tujuan ekonomi, melainkan juga ditujukan untuk mencapai kesejahteraan sosial dan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Melalui analisis model kausalitas (CLD) berbasis SCOR 12, penelitian ini menyajikan model sistem dinamik untuk manajemen kinerja rantai pasok berkelanjutan bagi industri kerajinan Ijuk. Model kausalitas yang dianalisis melibatkan 3 aspek keberlanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling terkait satu sama lain yang mempengaruhi kinerja rantai pasok keseluruhan. Penelitian berimplikasi terhadap arah pengembangan strategis bagi para pelaku industri kerajinan Ijuk di Lombok Tengah.