Komang Ayu Sri Utami
STIKes Buleleng

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI BALITA DENGAN HIV/AIDS: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Putu Dian Prima Kusuma Dewi; Komang Ayu Sri Utami
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 8 No. 2 (2023): MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/midwinerslion.v8i2.372

Abstract

Pendahuluan: Jumlah bayi, balita dan anak dengan HIV diperkirakan terus meningkat seiring dengan peningkatan kasus HIV pada ibu hamil. Diperkirakan 1,8 juta anak usia 0-14 tahun hidup dengan HIV pada akhir tahun 2019, dan 150.000 anak baru terinfeksi dengan 100.000 anak meninggal karena penyakit terkait AIDS. HIV merupakan suatu infeksi oleh retrovirus yang masih menjadi salah satu permasalahan global hingga saat ini. Transmisi perinatal berperan sekitar 50-80% terjadinya penularan HIV baik intrauterin, melalui plasenta, selama persalinan melalui pemaparan dengan darah atau secret jalan lahir, maupun yang terjadi setelah lahir melalui ASI.Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang secara langsung mengurangi pembiayaan kesehatan. Anak dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) merupakan populasi yang rentan terhadap penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi sehingga imunisasi sangat direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberian imunisasi dan status Imunisasi dasar yang diberikan pada bayi balita dengan HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review dengan pendekatan PRISMA. Hasil : Berdasarkan dari lima artikel yang memenuhi kriteria bahwa semua jenis imunisasi pada bayi, balita dan anak dengan HIV efektif diberikan untuk perlindungan dan peningkatan kualitas hidupnya. Simpulan : Seluruh jenis imunisasi aman dan sebaiknya diberikan pada bayi dengan HIV sebagai kondisis tertentu dan wajib untuk dilakukan test HIV terlebih dahulu dan dapat ditunda hingga 6 bulan pengobatan ARV.