Abstrak Di Negara Indonesia permasalahan gizi kurang merupakan suatu persoalan kesehatan yang belum selesai dan memiliki kontribusi yang cukup banyak terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Jika seorang balita menderita gizi kurang, dampaknya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia, sehingga persoalan tersebut jika tidak diatasi segera akan mengakibatkan lost generation. Adapun akibat dari kekurangan gizi diantaranya adalah gagalnya pertumbuhan serta perkembangan balita dan tingginya angka kesakitan dan angka kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian gizi kurang pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan cross-sectional sebagai pendekatan. Penelitian ini diujikan pada 130 sampel. Hasil penelitian yaitu pengetahuan ibu (p-value = 0,000), pola asuh makan ibu (p-value = 0,000), dan penghasilan (p-value = 0,000) memiliki hubungan yang erat terhadap status gizi seseorang. Sementara itu, personal hygiene ibu (p-value = 0,312) tidak ada hubungannya dengan kejadian gizi kurang pada balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka. Sebaiknya masyarakat selalu membawa anaknya ke posyandu yang kurang lebih dilaksanakan 1 buan sekali, agar ibu dapat mengetahui informasi penting mengenai perkembangan gizi anaknya. Tujuannya agar seorang ibu lrebih memperhatikan kebutuhan anaknya sesuai dengan rentan usianya. Selin itu, hendaknya pihak puskesmas atau kesehatan rutin melakukan penyuluhan disetiap kegiatan posyandu kepada masyarakat/ibu selalu memantau apa saja yang menyebabkan turunnya status gizi balita. Kata kunci: Gizi Kurang, Balita, Pengetahuan, Pola Asuh Makan, Personal Hygiene, Pendapatan Keluarga Abstract In Indonesia, the problem of malnutrition is an unfinished health problem and has contributed quite a lot to the low quality of human resources (HR). If a toddler suffers from malnutrition, the impact is the low quality of human resources, so that the problem if not addressed immediately will result in a lost generation. The consequences of malnutrition include the failure of growth and development of toddlers and the high rate of morbidity and mortality. This study aims to determine the factors that can influence the incidence of malnutrition in toddlers in the Tosiba Health Center Working Area, Samaturu District, Kolaka Regency. The type of research used is analytical observational with cross-sectional as an approach. The study was tested on 130 samples. The results of the study, namely maternal knowledge (p-value = 0.000), maternal parenting (p-value = 0.000), and income (p-value = 0.000) have a close relationship to a person's nutritional status. Meanwhile, maternal personal hygiene (p-value = 0.312) has nothing to do with the incidence of malnutrition in toddlers in the Tosiba Health Center Working Area, Samaturu District, Kolaka Regency. People should always take their children to the posyandu which is more or less carried out once every 1, so that mothers can find out important information about the nutritional development of their children. The goal is for a mother to pay attention to the needs of her child according to her vulnerable age. In addition, the puskesmas or health center should routinely conduct counseling in every posyandu activity to the community / mothers always monitor what causes the decline in the nutritional status of toddlers. Keywords: Undernutrition, Toddlers, Knowledge, Dietary Parenting, Personal Hygiene, Family Income