Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMPETENSI MEDIATOR DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA SEBELUM MELAKSANAKAN PROSES PERSIDANGAN Yuni Priskila Ginting; Alesha Arundati; Angelica Caesar Budianto; Ester Natacha Londe; Melviana; Trista Alessandra Jursito; Valerie Gracielle Tang
Jurnal Pengabdian West Science Vol 2 No 07 (2023): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v2i07.466

Abstract

Mediasi merupakan cara atau bentuk penyelesaian sengketa yang dilakukan dengan menggunakan proses perundingan dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan dari para Pihak dengan bantuan Mediator, sedangkan Mediator adalah pihak netral yang dalam ini bertugas untuk membantu para pihak pada saat proses perundingan dengan tujuan untuk mencari serta merumuskan beberapa cara penyelesaian sengketa tanpa harus menggunakan paksaan atau putusan dalam penyelesaian sengketa. Mediasi merupakan salah satu penyelesaian yang dilakukan sebelum proses persidangan dimulai. Mediasi juga dianggap sebagai jalan keluar yang diupayakan supaya proses persidangan di dalam Pengadilan tidak perlu dilakukan.
Sosialisasi Pembuktian Visum Et Repertum Tindak Pidana Pemerkosaan Yuni Priskila Ginting; Alesha Arundati; Angelica Caesar Budianto; Evelyn Demorin Simatupang; Fadhil Ramdani Nurandika; Lyviani Claudine Sam; Muhammad Rafif; Nathania Boe
Jurnal Pengabdian West Science Vol 2 No 10 (2023): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v2i10.687

Abstract

Pembuktian dalam suatu perkara digunakan untuk menguatkan argumen dari pihak-pihak yang bersangkutan. Sebuah alat bukti dapat memberatkan atau meringankan pidana yang akan dijatuhkan kepada salah satu pihak. Dalam hal pembuktian pidana pemerkosaan, maka alat bukti visum et repertum dapat dipakai untuk membuktikan bahwa sebuah pemerkosaan telah terjadi. Alat bukti ini akan menjelaskan apa yang telah  didapat dari bukti yang diajukan berdasarkan pengamatan dokter sebagai ahli dalam bentuk tertulis. Kedudukan alat bukti visum et repertum dapat menjadi penting dikarenakan sifat yang membuktikan elemen-elemen penting di sebuah tindak pidana pemerkosaan.
Sosialisasi Kekuatan Alat Bukti Dalam Pembuktian Kasus Hukum Perkawinan Yuni Priskila Ginting Ginting; Alesha Arundati; Angelica Caesar Budianto; Evelyn Demorin Simatupang; Fadhil Ramdani Nurandika; Lyviani Claudine Sam; Muhammad Rafif; Nathania Boe
Jurnal Pengabdian West Science Vol 2 No 11 (2023): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v2i11.760

Abstract

Indonesia sebagai negara hukum tentunya mengatur segala aspek kehidupan yang ada di masyarakat. Salah satunya adalah perkawinan. Sistem hukum perkawinan di Indonesia sendiri diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang sekarang diubah menjadi UU Nomor 16 Tahun 2019 dan buku III KUHPER sebagai dasar hukum keluarga Indonesia. Kekuatan pembuktian alat bukti di persidangan tentunya sangat penting. Di dalam jurnal ini akan meneliti alat bukti akta otentik dan saksi memberikan kekuatan hukum pada pembuktian kasus hukum perkawinan.