Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERGENERATIONAL TRANSMISSION OF GAYO LANGUAGE IN BENER MERIAH, ACEH Ratri Candrasari; Harinawati Harinawati; Subhani Subhani; Ichsan Ichsan; Safriandi Safriandi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v4i2.10056

Abstract

This study aims to (1) describe the level of existence of the Gayo language and (2) formulate recommendations for strengthening intergenerational transmission of the Gayo language spoken by the tribes in Aceh. This research is studied using a Linguistic-Anthropological perspective, namely a review that analyzes the relationship between culture and language. The research approach used is mixed methods, quantitative and qualitative. To describe the level of existence of the Gayo language, data on language use and language attitudes are needed by distributing questionnaires. Furthermore, the data were analyzed based on the generation group and the realm of language use. The measurement results were then discussed through FGDs involving Gayo ethnic community leaders, Gayo youth, Reje village, Head of the Education and Culture Office. The results of the study show that the Gayo language is still strong in the realm of kinship, social and custom. Gayo language is also still used in almost all generation groups except for the 4th generation, namely those aged <50 years who are at a strong level but are in danger of experiencing a shift. In the realm of association, poetry is still alive, both in important ceremonies and in association, especially advice poetry. Customary law in Gayo land is still upheld so that the Gayo language is still very much alive because qanuns or customary regulations are written in Gayo language. In addition, the effort to transmit language to the younger generation is the Pemangu ceremony, which is the ceremony of handing over children from parents represented by the Gayo Traditional Council to teachers at school.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tingkat eksistensi bahasa Gayo dan (2) merumuskan rekomendasi penguatan transmisi antargenerasi bahasa Gayo yang dituturkan oleh suku-suku di Aceh . Penelitian ini dikaji dengan menggunakan perspektif Linguistik-Antropologi, yaitu tinjauan yang menganalisis hubungan antara budaya dan bahasa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode campuran, kuantitatif, dan kualitatif. Untuk menggambarkan tingkat keberadaan bahasa Gayo diperlukan data penggunaan bahasa, dan sikap berbahasa dengan cara menyebarkan kuesioner. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan kelompok generasi dan ranah penggunaan bahasa. Hasil pengukuran tersebut kemudian dibahas melalui FGD yang melibatkan tokoh masyarakat etnis Gayo, pemuda Gayo, kampung Reje, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Gayo masih kuat dalam ranah kekeluargaan, sosial, dan adat. Bahasa Gayo juga masih digunakan hampir di semua kelompok generasi kecuali generasi ke-4, yaitu mereka yang berusia <50 tahun yang berada pada level kuat namun terancam mengalami pergeseran. Dalam ranah pergaulan, puisi masih tetap hidup, baik dalam upacara-upacara penting maupun dalam pergaulan, khususnya puisi nasehat. Hukum adat di tanah Gayo masih ditegakkan sehingga bahasa Gayo masih sangat hidup karena qanun atau peraturan adat tertulis menggunakan bahasa Gayo. Selain itu upaya transmisi bahasa kepada generasi muda yaitu dengan upacara Pemangu yaitu upacara penyerahan anak dari orang tua yang diwakili Dewan Adat Gayo kepada guru di sekolah.
PELATIHAN PEMBUATAN AKSESORIS BAGI IBU – IBU DI LINGKUNGAN GAMPONG PADANG SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2021 Harinawati Harinawati; Ratri Candrasari; Autho Cut Andyna
PANDAWA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2022): PANDAWA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/pandawa.v1i1.5974

Abstract

Kegiatan bina lingkungan kampus Universitas Malikussaleh – Aceh menjadi satu keharusan sebagai salah satu upaya untuk menjalin hubungan yang harmoni antara civitas akademika dengan masyarakat lingkungan. Kegiatan bina lingkungan dalam hal ini ialah kegiatan pengabdian masyarakat yang terfokus pada pembuatan aksesoris bagi ibu – ibu di lingkungan Gampong Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe untuk melakukan self care dengan kegiatan positif yang menyenangkan fisik dan mental dan untuk mengurangi tingkat stress ibu – ibu karena tekanan sosial dan ekonomi akibat Pandemi Covid – 19. Dalam pengabdian ini terfokus pembuatan akseoris berupa aksesoris hijab (bros), gelang, cincin, dan konektor masker. Pengabdian masyarakat ini melibatkan 40 peserta dari empat dusun yang ada di Gampong Padang Sakti meliputi Dususn Cot Suwe, Dususn Seumatang, Dusun Utera, Dusun Dipanyang yang tergabung dalam penggerak PKK. Sebanyak 40 orang mengikuti pelatiahan pembuatan aksesoris selama empat hari sejak 16  sampai 19 November 2021 di Meunasah Gampong Padang Sakti. Pelatihan ini sebagai upaya mengurangi tingkat stress ibu-ibu dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hasil dari pelatihan ibu – ibu mampu membuat aksesoris berupa bros hijab, gelang, cincin, dan konektor masker. Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan pembuatan aksesoris walaupun pada saat pembuatan gelang, cincin, dan konektor hijab menemui kesulitan karena ukuran payet pasir halus dan mata ibu – ibu yang mulai susah melihat lubang kecil. Pengabdian ini akan terus berlangsung dengan program lanjutan berdasarkan kebutuhan Gampong sesuai kesepakatan yang telah ditandatangai oleh Tim Penegabdian dan pengurus PKK Gampong Padang sakti, Kota Lhokseumawe.
PROGRAM PELATIHAN DIGITAL MARKETING DAN STANDARD SISTEM PELAYANAN PELANGGAN BAGI ANGGOTA PPC OJEK SIMPANG LEN GAMPONG PADANG SAKTI KOLA LHOKSEUMAWE Ratri Candrasari; Harinawati Harinawati; Riyandhi Praza
PANDAWA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2022): PANDAWA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/pandawa.v1i2.5975

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh beberapa masalah yang ada di desa lingkungan kampus. Desa Padang Sakti yang bersebelahan dengan desa Blang Pulo merupakan desa yangsangat dekat dengan kampus Universitas Malikussaleh. Salah satu kegiatan keseharian yang melibatkan warga kampus Universitas Malikussaleh adalah urusan transportasi. Salah satu transportasi yang sering digunakan mahasiswa adalah Ojek. Ojek ini selain melayani mahasiswa dan dosen juga melayani masyarakat luas. Keberadaan Ojek ini menjadi solusi bagi mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan. Para Ojek yang mangkal di ujung jalan Line Pipa ini memang sudah membentuk persatuan dengan nama PPC Simpang Line. Namun dalam prakteknya kelompok ini belum terorganisir dengan baik dalam pelaksanaan kegiatan mereka sehingga muncul beberapa permasalahan diantaranya (1) keberadaan Ojek yang tidak diatur jadwal sehingga sering kosong pada saat masyarakat butuh atau kadang banyak ojek yang berada di pangkalan pada suatu waktu yang sama sehingga beberapa Ojek tidak mendapatkan pelanggan. (2) dari observasi awal, peneliti mendapatkan informasi bahwa pelanggan, khususnya masyarakat luar yang mengunjungi desa atau kampus Unimal, masih ada perasaan was-was dan kurang nyaman menggunakan jasa Ojek dikarenakan tidak adanya identitas khusus seperti rompi atau helm seragam. Satu hal yang lebih penting, mereka nampak belum siap menghadapi kehadiran Ojek Online yang akan menjadi pesaing mereka. Untuk itu kegiatan pengabdian ini bertujuan utama untuk memberikan pelatihan Digital Marketing dengan tujuan membangun kesiapan para Ojek untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam berbisnis. Selain itu juga akan diberikan pengetahuan dasar standar pelayanan pelanggan sehingga para Ojek dapat melakukan kegiatan secara profesional.