Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui komposisi penambahan kapur alam terhadap nilai kuat tekan Beton. Pembuatan campuran beton mengacu SKSNIT-15-1990-003 tentang “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”. Benda uji untuk pengujian kuat tekan beton adalah silinder ukuran 15 x 30. Hasil pengujian karakteristik agregat halus dan agregat kasar yang diperoleh melalui hasil pemeriksaan terhadap material asal dari Dusun Poba`a Desa Lambusango Kecamatan Kapontori Misalnya yang tidak masuk dalam standar pemeriksaan yang disyaratkan absorpsi pasir 3,23 %, modulus kehalusan pasir 4,28 %, kondisi lepas kerikil 1,27 dan kondisi padat kerikil 1,45, sedangkan yang masuk dalam standar yang di syaratkan kadar lumpur pasir 2,06 %, kadar air pasir 4,79 %, kondisi lepas pasir 1,49, kondisi padat pasir 1,67, berat jenis pasir nyata 2,74, berat jenis pasir dasar kering 2,51, berat jenis pasir kering permukaan 2,59, kadar lumpur kerikil 0,71 % kadar air kerikil 0,95 %, absorpsi kerikil 2,67 % berat jenis nyata kerikil 1,78, berat jenis kerikil dasar kering 1,69, berat jenis kerikil kering permukaan 1,74 dan modulus kekasaran kerikil 7,09. Nilai kuat tekan beton normal umur 28 hari sebesar 170,4 Kg/cm², beton dengan penambahan 22 % kapur alam umur 28 hari sebesar 147,6 Kg/cm², beton dengan penambahan 25 % kapur alam umur 28 hari sebesar 119,4 Kg/cm², beton dengan penambahan 27% kapur alam umur 28 hari sebesar 36,9 Kg/cm². Dari hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan bahan tambah Kapur Alam sebagai bahan pengganti sebagian semen, 0%, 22%, 25% dan 27% tidak mencapai kuat tekan rencana.