Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal De Facto: Journal of international multidisciplinary sciences
Safaruddin
SMBR Learning Development
Religion Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

 1 
EVALUASI KINERJA ALAT CALCINER DITINJAU DARI EFESIENSI THERMAL DAN EMISI GAS CO2 DI PABRIK II PT SEMEN BATURAJA Tbk Rama Wijaya; Indah Purnamasari; Abraham Abimanyu Kristiyono Putro; Safaruddin
DE FACTO : Journal Of International Multidisciplinary Science Vol 1 No 02 (2023): DE FACTO : Journal Of International Multidisciplinary Sciences
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/defacto.v1i02.476

Abstract

Calsiner merupakan alat bantu pemanasan yang digunakan semua produk rotary kiln modern, calsiner menggunakan batubara sebagai bahan bakar yang kontak dengan udara panas dari Kiln (udara tersier) yang berasal dari grate cooler. Calciner merupakan alat yang digunakan sebagai tempat terjadinya proses kalsinasi batu kapur dan pembakaran bahan bakar secara simultan di suatu pabrik semen. Penambahan calciner pada Pabrik Semen bertujuan untuk mengurangi burning zone load di kiln karena bahan bakar ke calsiner mencapai 60%, meningkatkan kapasitas produksi kiln, serta membuat pengoperasian kiln lebih stabil. Pada PT Semen Baturaja Tbk menggunakan preheater dengan 5 stage, dimana calciner ditempatkan setelah siklon IV, kemudian hasil calciner menuju siklon V lalu diumpankan ke rotary kiln. Mengingat besarnya peranan calciner dalam proses pembuatan semen di PT Semen Baturaja Tbk. maka perlu dilakukannya suatu evaluasi terhadap kinerja dari alat tersebut. Peranan efesiensi thermal dari calciner sangat penting karena menggambarkan kinerja dari calciner, baik atau tidaknya kinerja calciner dapat dilihat dari efesiensi thermal calciner. Efesiensi thermal dari alat calciner yang didapatkan berdasarkan perhitungan Neraca Massa dan Neraca Panas berkisar 75,59%-79,74% dengan efesiensi thermal aktual rata-rata sebesar 77,26% sementara itu untuk heat loss rata-rata sebesar 22,74%. Hasil perhitungan efesiensi menunjukkan bahwa kinerja alat calciner ditinjau dari efesiensi thermal unit calciner terbilang cukup efesien dan masih baik untuk digunakan, karena ditandai dengan efesiensi thermal unit calciner masih termasuk dalam rentang efesiensi thermal calciner secara desain. Dari jumlah rata-rata CO2 yang dihasilkan dari kalsinasi sebesar 100.033,7376 kg/jam dan pada pembakaran bahan bakar sebesar 43.201,24151 kg/jam, ini akan berdampak kurang baik terhadap kualitas udara di sekitarnya. Sehingga harus diminimalisir pada penggunaan batubara dan memaksimalkan efesiensi pada sistem kiln.
ANALISIS TERMAL PADA GRATE COOLER BERDASARKAN PARAMETER YANG MEMPENGARUHI Ilham Nurhakim; Mustain Zamhari; Abraham Abimanyu Kristiyono Putro; Safaruddin
DE FACTO : Journal Of International Multidisciplinary Science Vol 1 No 02 (2023): DE FACTO : Journal Of International Multidisciplinary Sciences
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/defacto.v1i02.477

Abstract

Grate cooler adalah alat pendingin yang letaknya setelah rotary kiln.Udara pendingin cooler didapatkan dari hembusan dari 13 unit fan. Udara ini akanmendinginkan klinker yang keluar dari kiln dengan metode pendinginan secara cepat atau disebut juga metode quenching. Grate cooler merupakan pendingin yang paling modern. Pada awal perkembangan pemakaian grate cooler dimaksudkan untuk mendapatkan laju pendinginan yang cepat dengan tujuan mengurangi pengaruh kristal periclase, sehingga diperoleh kualitas klinker yang baik, perpindahan panas yang baik sangat mempengharui cooler jenis ini agar dapat menerima klinker dengan temperatur ± 1400 – 1200 ?. Perpindahan yang terjadi di alat ini adalalah pada kondisi cross current dan counter current. Peralatan grate cooler tidak bisa dipisahkan letaknya dari kiln karena terpasang langsung menyambung pada outlet kiln.
VERIFIKASI METODE PENENTUAN KADAR SO3 TERHADAP WAKTU PENGENDAPAN DALAM SEMEN DI PT. SEMEN BATURAJA Osyellah Indar Parawansya; Safaruddin
DE FACTO : Journal Of International Multidisciplinary Science Vol 1 No 02 (2023): DE FACTO : Journal Of International Multidisciplinary Sciences
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/defacto.v1i02.782

Abstract

Telah dilakukan penentuan sulfur trioksida (SO3) dalam sampel semen. Prosedur yang digunakan adalah prosedur SNI 2049-3:2022. Metode yang digunakan adalah gravimetri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan verifikasi metode penentuaan kadar SO3 dalam sampel semen Portland dengan hasil yang menunjukan bahwa metode ini dapat digunakan di PT. Semen Baturaja Tbk, dalam melakukan pengujian rutin karena memiliki presisi yang baik. Parameter verifikasi metode meliputi presisi dan Uji F dua arah menggunakan excel. Penentuan presisi dilakukan dengan menghitung repeatability dan reproducibility diukur dengan menghitung simpangan baku relatif (Relative Standard Deviation) atau RSD dan CVHorwitz untuk parameter sulfur trioksida (SO3) dengan hasil pengujian berturut-turut adalah 7.71%, 7.66%, 7.64%, 7.70%. Uji F dua arah diperoleh hasil untuk waktu pengendapan 30 menit yaitu nilai Fhitung sebesar 0,12 dan Ftabel sebesar 0,23. Waktu pengendapan 45 menit nilai Fhitung sebesar 0,11 dan Ftabel sebesar 0,23. Dan waktu pengendapan 60 menit didapatkan nilai Fhitung sebesar 0,17 dan Ftabel sebesar 0,23. Dimana Fhitung < Ftabel sehingga H0 diterima, sehingga waktu pengendapan 30 menit, 45 menit, 60 menit dapat menggantikan waktu pengendapan 3 jam dalam menganalisis kadar SO3 dalam semen Portland.
Co-Authors Abraham Abimanyu Kristiyono Putro Ilham Nurhakim Indah Purnamasari Mustain Zamhari Osyellah Indar Parawansya Rama Wijaya