Irma Humaira
STAI Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura Langkat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Kesultanan Langkat Dalam Perkembangan Pendidikan Agama Islam Di Kabupaten Langkat (Studi Tokoh Pendiri Dan Pengurus Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura) Irma Humaira; Muhammad Saleh
Student Research Journal Vol. 1 No. 2 (2023): April : Student Research Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sjryappi.v1i2.213

Abstract

Sultan Abdul Aziz mendirikan beberapa madrasah unggulan seperti Jam’iyah Mahmudiyah dan beberapa madrasah yang berada dibawah naungan Jam’iyah Mahmudiyah Lithalabil Khairiyah. Kesultanan Langkat pada waktu itu salah satu kerajaan yang terkaya di Sumatera Timur dengan adanya penambangan minyak di Telaga Said, Pangkalan Brandan dan Pangkalan Susu. Kekayaaan dari Sultan Langkat tersebut dipergunakan untuk membangun masjid Azizi, membangun madrasah serta membangun pusat peradaban ilmu pengetahuan dengan cara memberikan beasiswa kepada para pelajar dan mengirimnya keluar negeri untuk menuntut ilmu pengetahuan khususnya ke negara-negara Islam di jazirah Arab. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa pendidikan Islam pada masa Kesultanan Langkat yaitu telah berkembang dengan pesat yaitu adanya pembangunan gedung-gedung madrasah yang dipergunakan untuk proses pengelolaan pendidikan, guru-guru yang bertugas mengajar juga mendapatkan fasilitas dari kesultanan Langkat sehingga proses penyelenggaraan pendidikan agama Islam dilakukan oleh kesultanan Langkat dengan gaya pendekatan pendidikan modernisasi sehigga pelaksanaan pendidikan di madrasah tidak hanya berjalan secara tradisional dalam bentuk belajar dan mengajar di rumah mengaji, rumah suluk melainkan pendidikan agama tersebut mengadopsi gaya mengajar dikalangan kolonial Belanda namun penggunaan kurikulumnya tetap mempertahankan kurikulum pendidikan agama berbasis Arabic School.