Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Adaptasi masyarakat suku baduy luar terhadap perkembangan global berbasis kearifan lokal Lisa Nurfalah; Chesya Sera De Claresya; Muhammad Brilliant Bidjaksono
Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jscsr.v1i1.2023.182

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Salah satu keanekaragaman yang dimiliki Indonesia yaitu terdapatnya beragam suku. Suku-suku tersebut tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tepatnya di daerah Banten, terdapat suku asli yaitu Baduy. Suku Baduy dikenal dengan budayanya yang sangat kental, menjaga tradisi nenek moyangnya, dan mampu hidup harmonis dengan alam. Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok, Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Suku Baduy Dalam atau bisa disebut juga Urang Baduy atau Suku Asli dari Suku Baduy. Mereka hingga saat ini masih memegang teguh hukum adat istiadat mereka sebagai pedoman hidup, berbeda dengan Suku Baduy Luar yang sudah mulai terbuka dan sudah beradaptasi dengan modernisasi. Penelitian ini memaparkan adaptasi masyarakat suku baduy luar terhadap perkembangan global berbasis kearifan lokal. Lokasi pengamatan suku baduy luar yang diamati penelitian ini yaitu Desa Kanekes, Banten. Pengumpulan data dilakukan dengan meninjau artikel ilmiah dan kemudian di observasi bersama. Penelitian ini mendapati arus modernisasi tidak membuat masyarakat Suku Baduy terkontaminasi dunia luar untuk memanfaatkan hutan tanpa memikirkan jangka panjang. Dilihat dari cara bertahan hidup, walaupun mereka terbagi menjadi dua kelompok, Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar, dalam hal mata pencaharian, kelompok tersebut masih bergantung pada Sumber Daya Alam di sekitar. Prinsip hidup masyarakat Suku Baduy adalah setia menjaga keberlangsungan alam dan kelestarian lingkungan.
Utilization of Bagasse as a Substitute for Coal Fuel in Steam Boilers Muhammad Brilliant Bidjaksono; Ahyahudin Sodri; Dony Abdul Chalid
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No SpecialIssue (2024): Science Education, Ecotourism, Health Science
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10iSpecialIssue.8492

Abstract

Biomass utilization is believed to bring environmental and socio-economic benefits—PT X coal in a steam boiler. The research method used is a mix of quantitative and qualitative. The concentration of particulates that coal produces is higher than that of sugar cane bagasse. The NOx parameter values produced by bagasse and coal showed insignificant results. Meanwhile, coal boilers with higher temperatures produced higher NOx than NOx from biomass. The distribution concentration of SOx in bagasse biomass is higher than coal SOx emissions. A total of 26 communities agreed to change the use of coal to bagasse biomass. Utilization of bagasse biomass provides income of up to 94,000,000,000. Using bagasse as steam boiler fuel has a more positive impact than coal.