Raymond C. H. Tarore
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REDESAIN KOMPLEKS PASAR BERSEHATI MANADO. ARHITECTURE WATERFRONT T. A. Tahulending; Raymond C. H. Tarore; Ingerid Moniaga
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17080

Abstract

Pasar tradisional seringkali dianggap sebagai salah satu prasarana yang membewa citra buruk bagi estetika kota. Begitu pula kondisi kompleks pasar Tradisional Bersehati di Manado saat ini. Pengelolaan pasar yang buruk, sarana dan prasarana yang sangat minim serta jumlah pedagang yang semakin menjamur sehingga menambah sesak pergerakan dalam pasar, menjadi permasalahan klasik yang menyebabkan ketidak  nyamanan berbelanja.Walaupun demikian, minat masyarakat untuk berbelanja di pasar ini ini tidok berkurang. Harga barang murah dan bersaing yang ditawarkan dalam lingkup pasar tradisional menjadi pilihan berbelanja dari sebagian masyarakat. Banyak pedagang dari dalam dan luar kota bergantung dari hasil dagangannya di kota ini. Keberadaan kompleks pasar tradisional bersehati sangat penting dalam perkembangan perekonomian kota.Oleh karena itu, perlu dilakukan Redesain Kompleks Pasar Bersehati di Manado.Dengan memanfaatkan kondisi alam dan lingkungn sekitar mengingat kompleks Pasar Tradsional Bersehati berada di DAS Tondano,oleh karena itu objek ini di beri tema Architecture Waterfront diharapkan dapat mengatasi hal-hal yang menjadi permasalahan pada objek dan dapat mengangkat kembali citra kompleks pasar tradisional pasar tradisional menjadi positif, serta memberikan kemajuan bagi perekonomian Kota Manado. Kata Kunci : redesain,kompleks pasar tradisional bersehati,architecture waterfront
REDESAIN TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDARA SAM RATULANGI MANADO. Arsitektur Metabolisme Atikah Basalamah; Raymond C. H. Tarore; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17256

Abstract

Bandara Sam Ratulangi Manado merupakan sarana transportasi udara kelas 1B di Kota Manado yang telah melayani penerbangan skala internasional. Dengan adanya rencana penambahan rute penerbangan langsung ke 7 negara (untuk sementara jalur yang dibuka adalah Singapura, China (charter flight), Kuala Lumpur, dan Davao-Filipina masih direncanakan, Tiongkok yang dibuka pada akhir tahun 2016, dan Australia, Brunai Darussalam yang masih dalam proses perijinan), maka Terminal Internasional di dalam bandara perlu ditingkatkan kapasitas ruang serta fasilitas pendukung di dalam terminal karena kondisi ruang dan fasilitas yang ada sekarang kurang memadai untuk digunakan beberapa tahun mendatang saat rute penerbangan tersebut dibuka. Selain itu, pengembangan terminal internasional juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para penumpang internasional dengan baik. Konsep perancangan terminal ini menerapkan tema “Arsitektur Metabolisme” dimana dalam penerapannya diambil dari ilmu biologi yaitu metabolisme tubuh manusia yang saling terhubung satu sama lain dan memberi keuntungan bagi masing-masingnya, namun jika salah satunya rusak, maka sistem tubuh tersebut akan terganggu. Dampak positif yang ditimbulkan dapat berupa : meningkatkan kondisi perdagangan dan perekonomian-bisnis di Sulawesi Utara dengan membuka link ekspor-impor skala global, meningkatkan sektor pariwisata di Sulawesi Utara serta memudahkan penumpang dalam memenuhi kebutuhan dalam terminal. Kata Kunci : Terminal Penumpang, Internasional, Bandara, Arsitektur Metabolisme
PUSAT SENI DAN BUDAYA MINAHASA DI TONDANO. Architecture Regionalism Chelsea E. Sundah; Alvin J. Tinangon; Raymond C. H. Tarore
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30147

Abstract

Seni merupakan suatu bentuk ekspresi manusia yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional dan universal. Indonesia memiliki keragaman suku, Bahasa dan juga kebudayaan yang menarik dan wajib untuk di perkenalkan ke masyarakat luas bahkan ke jenjang Internasional. Selain itu Seni juga merupakan kebutuhan yang takbisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Seni dan Kebudayaan yang ada di Minahasa memiliki perhatian khusus terlebih untuk para pelaku seni yang ada di Minahasa yang memerlukan wadah untuk mengembangkan dan juga melestarikan Seni dan juga kebudayaan yang ada di Minahasa serta memberikan Edukasi bagi masyarakat yang ada untuk dapat melestarikan dan menjaga Seni dan Kebudayaan yang ada di Minahasa. Metode yang di gunakan mengarah pada model desain generasi II yang di kembangkan oleh John Ziezel. Dimana proses desain merupakan suatu proses yang berulang-ulang secara terus menerus (Cyclical/spiral). Sehingga menghasilkan gambar-gambar desain perancangan Pusat Seni dan Budaya Minahasa di Tondano seperti, rencana tapak, layout, denah tampak, dan dengan konsep bangunan sesuai implementasi tema Arsitektur Regionalisme. Pusat Seni dan Budaya Minahasa di Tondano dengan penerapan Arsitektur Regionalisme ini hadir untuk mewadahi setiap kegiatan dan kebutuhan para pelaku dan penikmat seni tanpa mengesampingkan unsur estetika  dalam pembangunan Pusat Seni dan Budaya Minahasa dengan menyesuaikan akan Iklim yang ada di Indonesia terlebih khusus di Tondano. Kata kunci : Minahasa, Pusat Seni dan Budaya, Arsitektur Regionalisme.