Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Pelajar Melalui Graphic Literature Hilma Safitri; Dwita Deandra; Leony Rahmawati; Meita Surya Riani; Ahmad Jajuli; Sukma Nurmardia; Muhammad Adji Pamungkas; Gabril Bigeswara; Ilham Septian Maulana; Muhammad Sultan Rasyid; Rosita Rosita
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i2.5253

Abstract

Permasalahan seputar minimnya pengetahuan kosakata bahasa Inggris dapat ditemui di kehidupan sehari-hari kalangan pelajar. Kurangnya minat membaca karena metode pembelajaran yang kurang menarik menjadi salah satu alasan pemahaman para pelajar tentang kosakata bahasa Inggris tidak maksimal. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pemahaman peserta tentang kosakata bahasa Inggris melalui metode pembelajaran graphic literature. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada 27 santri di Yayasan Al-Kamilah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman kosakata bahasa Inggris peserta dan peningkatan minat baca melalui media graphic literature.
PENCEGAHAN KORUPSI DI LINGKUNGAN KERJA Ahmad Jajuli
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 6 No. 12 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v6i12.6523

Abstract

Korupsi di lingkungan pekerjaan dipengaruhi oleh faktor individu, organisasi, dan masyarakat. Di tingkat individu, rendahnya moralitas, kebutuhan ekonomi, gaya hidup konsumtif, dan tekanan dari atasan dapat meningkatkan risiko korupsi. Dari sisi organisasi, budaya yang mendukung praktik korupsi, sistem pengawasan yang lemah, penyalahgunaan wewenang, serta keterbatasan sumber daya manusia berkontribusi pada terjadinya korupsi. Masyarakat juga memainkan peran penting melalui norma sosial, kondisi ekonomi, dan pengaruh politik yang menganggap korupsi sebagai hal yang wajar.Kebijakan dan prosedur pencegahan korupsi di Indonesia menunjukkan aspek positif, seperti pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), peningkatan transparansi, pendidikan anti-korupsi, dan perlindungan bagi whistleblower. Namun, tantangan seperti korupsi sistemik, perlawanan terhadap KPK, dan kesenjangan hukum masih ada.Budaya organisasi berperan krusial dalam mencegah korupsi dengan membentuk lingkungan kerja yang etis, mendukung perilaku karyawan, serta mendorong kepemimpinan yang berintegritas. Pendidikan dan pelatihan etika kerja juga penting untuk meningkatkan kesadaran etis, mengintegrasikan konten anti- korupsi, serta mengembangkan karakter dan kepemimpinan yang berintegritas. Keseluruhan, komitmen yang kuat dari semua pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan mengurangi dampak negatif korupsi terhadap pembangunan nasional.