<![CDATA[Bullying has been a long-standing issue and still exists to this day. With the advancement of technology, we are also entering the era of Society 5.0 where technology has become a part of human life. However, with the increasing advancements in technology, the cases of bullying are also increasing. In this paper, a study was conducted with the goal of finding out the impact of bullying on the mental well-being of teenagers. Based on a study conducted by the National Sports and Health Survey Agency, it was found that about 20-33 percent of teenagers admit that they have experienced bullying. The research method that will be used is secondary research or by analyzing data that is already available with a descriptive statistical analysis process. The results show that bullying tends to make teenagers become depressed and has a very significant negative impact on their mental well-being. Therefore, there needs to be intervention and preventive efforts from all parties, including teachers, students, and parents, so that these children can live their days without fear. Bullying(perundungan) adalah suatu masalah yang sejak dulu dan sampai sekarang masih ada. Seiring dengan kemajuan teknologi, kita juga mulai memasuki suatu era Society 5.0 yang mana teknologi sudah menjadi bagian dari hidup manusia. Akan tetapi dengan semakin majunya teknologi tersebut, kasus bullying yang terjadi juga semakin meningkat. Pada paper ini, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh dan dampak dari bullying terhadap kesejahteraan mental pada remaja. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh lembaga Survei Olahraga dan Kesehatan Nasional, ditemukan bahwa sekitar 20-33 persen remaja mengakui bahwa mereka pernah mengalami bullying. Pada penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah penelitian sekunder atau menganalisis data yang sudah ada dan juga analisis statistik deskriptif. Didapat hasil bahwa bullying cenderung mengakibatkan remaja menjadi depresif dan juga memiliki pengaruh negatif yang sangat signifikan terhadap kesejahteraan mentalnya. Oleh karena itu perlu adanya campur tangan dan juga upaya preventif dari semua orang baik guru, murid, dan juga orang tua agar anak-anak tersebut dapat menjalani hari-hari mereka tanpa rasa takut.]]>
