Yeni Wardatul Insani
Universitas Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kesulitan Guru Menyusun Soal Berbasis Higher Order Thingking Skills (HOTS) pada Muatan Materi IPS di SDN 03 Jembatan Gantung Yeni Wardatul Insani; Muhammad Tahir; Hasnawati Hasnawati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i3.1561

Abstract

Soal evaluasi berbasis HOTS sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik seperti kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, serta memecahkan masalah.  Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kesulitan guru dalam menyusun soal evaluasi berbasis Higher Order Thingking Skills (HOTS) materi IPS kelas VI di SDN 03 Jembatan Gantung. Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif dengan Subjek adalah Guru kelas VI SDN 03 Jembatan Gantung. Data dikumpulkan dengan wawancara dan studi dokumentasi. Instrumen wawancara yang diajukan sebanyak 15 butir soal pertanyaan mengenai kesulitan guru dalam menyusun dan mengembangkan soal berbasis HOTS. Data dianalisis mengunakan analisis Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada beberapa bentuk serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan guru dalam menyusun soal evaluasi berbasis HOTS yang diperoleh dari hasil wawancara serta analisis soal UAS. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa bentuk bentuk kesulitan yang dialami guru yaitu Kesulitan menganalisis Kompetensi(KD) dan menyusun indikator soal, menyusun kisi-kisi soal, menyusun butir soal sesuai dengan kisi-kisi, serta membuat acuan penskoran penilaian dan kunci jawaban. Kesulitan guru tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: Keterbatasan waktu untuk menyusun soal berbasis HOTS sesuai dengan tahapan yang benar, keberagaman kemampuan peserta didik, dan kurangnya pelatihan dan pendampingan penyusunan soal HOTS.