Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifying The Economic Potential And Improving The Competitiveness Of Lontong Artisans Agung Bayu Murti; Erma Tri Wahyuningdyah
MediaTrend Vol 18, No 1 (2023): MARET
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v18i1.19298

Abstract

The general objective of this research is the existence of targeted strategies and policies related to efforts to increase competitiveness so that lontong craftsmen, especially Kampung Lontong MSEs in Kupang Krajan Surabaya, are able to compete and enter the Surabaya City culinary industry supply chain so as to increase economic growth in Surabaya City.In this study, the Asset-Process-Performance (APP) approach is used as the basis for developing a conceptual framework. The APP approach emerged as an idea that integrates various resources which then undergo a process and then produce performance as a unified measure of competitiveness (Momaya, 1998; Shee, 2002).The research method used is descriptive research using a survey. Descriptive research can be interpreted as a process of solving the problem being investigated by describing the state of the subjects and objects of research at the present time based on the facts that appear or how they are.The population in this study were all lontong craftsmen in Kampung Lontong RW 6 Kupang Krajan Village, namely 30 craftsmen and 17 people who were willing and able to be interviewed.The results showed that to increase competitiveness in terms of Assets is the need for training for entrepreneurs to increase their competence by mastering financial management and human resource management, while in terms of Process is to collaborate with academics in utilizing the results of research and development in orderly administration of human resources and organization even though the scale of business is still MSEs, include themselves and their employees when there is training and improve the ability to cooperate with lontong entrepreneurs in the fulfillment of material supply and marketing, finally in terms of Performance is the need for integration of the role of entrepreneurs, government and academics in research and development of technological innovation and new products.
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PERAJIN LONTONG DI ERA INDUSTRI 4.0 (Studi Kasus Kampung Lontong Banyu Urip Lor di Kota Surabaya) Agung Bayu Murti; Erma Tri Wahyuningdyah
Seminar Nasional Teknologi dan Multidisiplin Ilmu (SEMNASTEKMU) Vol 2 No 2 (2022): SEMNASTEKMU
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/semnastekmu.v2i1.194

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah adanya strategi dan kebijakan yang tepat sasaran terkait upaya peningkatan daya saing agar pengrajin lontong khususnya UMK Kampung Lontong di Kupang Krajan Surabaya mampu berdaya saing dan masuk dalam supply chain industri kuliner Kota Surabaya sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Aset-Proses-Kinerja (Asset-Process-Performance) atau lebih dikenal dengan sebutan Pendekatan APP sebagai basis penyusunan kerangka konseptual. Pendekatan APP muncul sebagai gagasan yang mengintegrasikan berbagai sumber daya yang kemudian mengalami proses dan selanjutnya menghasilkan kinerja sebagai suatu kesatuan ukuran daya saing (Momaya, 1998; Shee, 2002). Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin lontong di Kampung Lontong RW 6 Kelurahan Kupang Krajan yaitu sebanyak 30 perajin dan yang bersedia dan bisa diwawancarai sebanyak 17 orang. Hasil Penelitian menunjukkan untuk peningkatan daya saing dari sisi Asets adalah perlu pelatihan bagi pengusaha untuk menambah kompetensinya dengan menguasai manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia, sedangkan dari sisi Proses adalah dengan melakukan kerjasama dengan akademisi dalam memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan melakukan tertib administrasi SDM dan organisasinya meskipun skala usahanya masih UMK, mengikutsertakan diri dan pegawainya bila ada pelatihan serta meningkatkan kemampuan kerjasama pengusaha lontong dalam pemenuhan pasokan bahan dan pemasaran, terakhir dari sisi Performa adalah perlu integrasi peran pengusaha, pemerintah dan akademisi dalam penelitian dan pengembangan inovasi teknologi dan produk baru.