Samuel Wailan Wanget
Institut Agama Kristen Negeri Manado

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

NILAI-NILAI TEOLOGI DALAM TRADISI MAH’SIWO-SIWO: Tradisi Membantu Dalam Kegiatan Kemasyarakatan Etnis Tombulu-Minahasa, di Kelurahan Lansot, Kota Tomohon Samuel Wailan Wanget; Heliyanti Kalintabu
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 4 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/djtk.v4i2.1463

Abstract

Sulawesi utara memiliki beranekaragam kebudayaan dan tradisi. Salah satu tradisi yang dikenal di Sulawesi utara adalah tradisi mahsiwo-siwo yang masih dilakukan oleh etnis Tombulu-Minahasa. Mahsiwo-siwo adalah tradisi dalam bentuk tolong menolong yang dilakukan oleh etnis Tombulu-Minahasa dalam kegiatan kemasyarakatan. Tradisi mahsiwo-siwo ini memiliki makna yang dalam jika dilihat dari perspektif teologi, oleh sebab itu, tujuan penelitian dari tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa tentang nilai-nilai teologi kristen dari tradisi mah’siwo-siwo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun analisis data yang digunakan adalah dengan mengkaji secara kepustakaan tentang tradisi mahsiwo-siwo, selanjutnya melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait khususnya etnis Tombulu-Minahasa, dari hasil wawancara tersebut dilakukan analisis dalam hasil dan pembahasan, selanjutnya, peneliti menganalisis dari nilai-nilai teologi Kristen yang terkandung dalam tradisi mahsiwo-siwo. Kesimpulan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah tradisi Mah’siwo-siwo merupakan cara hidup masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan dan mengejawantahkan etika kontekstual, karena hal itu meruapakan kebutuhan bersama. Mah’siwo-siwo memberikan jawaban bagi masyarakat yang terbeban dalam melakukan acara, salah satunya acara dukacita. Dilihat secara teologi, Mah’siwo-siwo memiliki nilai teologis, yang di dalamnya ada unsur “tolong menolong”.