Masyarakat semakin paham mengenai pentingnya perawatan ortodonti. Ortodonti cekat terdiri dari komponen aktif dan pasif. Tekanan dari pemakaian komponen aktif dapat menginduksi sitokin proinflamasi, salah satunya TNF-α, sehingga menyebabkan nyeri. Daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) mengandung flavonoid, sehingga dapat menurunkan sitokin proinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun katuk terhadap kadar TNF-α. Penelitian adalah eksperimental menggunakan 46 ekor marmut betina dengan kelompok kontrol dan kelompok yang diberi dosis daun katuk 78,3 mg/kgBB. Pengamatan yang dilakukan pada pengujian ini yaitu TNF-α yang diambil dari sampel darah pada jantung marmut pada hari ke-3, hari ke-7 dan hari ke-14. Sampel marmut diaplikasikan separator ortodonti pada gigi insisif kanan dan diberi ekstrak etanol daun katuk sesuai kelompok, setelah hari ke-14 dilakukan analisis TNF-α. Data dianalisis dengan uji T-independen (p>0,05). Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrol rerata kadar TNF-α tertinggi pada hari ke-3 sebesar 630,71 dan rerata terendah kadar TNF-α pada hari ke-7 sebesar 275,86. Kelompok perlakuan, rerata kadar TNF-α tertinggi pada hari ke-3 sebesar 595,26 dan rerata terendah kadar TNF-α pada hari ke-14 sebesar 209,99. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pengaruh daun katuk terhadap kadar TNF-α pada hari ke-3 (p=0,822), hari ke-7 (p= 0,185) dan hari ke-14 (p=0,062). Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah ekstrak daun katuk berpengaruh terhadap peningkatan rerata kadar TNF-α namun tidak bermakna secara statistik. Kata kunci: daun katuk, flavonoid, perawatan ortodonti, TNF-α DOI : 10.35990/mk.v6n3.p307-316