Indah Umaidah
STIKES Telogorejo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KEBISINGAN TERHADAP TEKANAN DARAH, NADI, SUHU, DAN PERNAFASAN DI PT. RAJAWALI PERKASA FURNITURE Indah Umaidah; Prita Adisty Handayani; Achmad Solechan
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.469

Abstract

Kebisingan merupakan salah satu contoh lingkungan yang memberikan dampak bagi pekerja. Kebisingan merupakan bunyi yang merusak kesehatan dan umumnya disebabkan oleh mesin kerja. Nilai ambang batas normal kebisingan dalam 8 jam kerja adalah 85dB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Tingkat Kebisingan Terhadap Tekanan Darah, Nadi, Suhu, dan Pernafasan di PT. Rajawali Perkasa Furniture Pati. Rancangan penelitian menggunakan Teknik observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah sound level meter, spigmomanometer digital, stopwatch, Pulse oximeter, dan lembar observasi. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 45 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan dengan tekanan darah p value (0,011) dan denyut nadi pada pekerja p value (0,004). Namun pada hipotesis Tingkat kebisingan terhadap suhu tubuh p value (0,553) dan pernafsan p value (0,516) tidak terdapat hubungan yang signifikan.Pada pekerja yang terpapar kebisingan diatas normal sebanyak 60% responden mengalami peningkatan tekanan darah normal tinggi, 28,9% nilai tekanan darah normal, 8,9% dengan stadium 1 dan 2,2% stadium 3. Responden yang mengalami takikardi sebanyak 86% dan 13,3% responden memiliki denyut nadi normal. 71,1% responden mengalami hipertermi, 6,7% diantaranya mengalami hipotermi. 82,2% responden memiliki nafas normal dan 17,8% responden memiliki nafas melebihi nilai normal.