Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kasus: Dinamika Psikologis dan Fisik Pada Perempuan Bali Penderita Epilepsi Ni Made Dwi Jayanti; Mary Philia Elisabeth
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i10.12957

Abstract

Epilepsi adalah kondisi medis dengan prevalensi tinggi dibandingkan dengan kondisi neurologis medis lainnya. Penyakit ini biasanya ditandai dengan kejang berulang yang memengaruhi gerakan tubuh secara tidak sadar. Episode kejang terjadi akibat pelepasan energi listrik yang berlebihan pada sekelompok sel otak. Penyebab epilepsi biasanya dibagi menjadi beberapa kategori seperti: struktural, genetik, menular, metabolik, imun dan penyebab lain yang tidak diketahui. Sangat umum bagi individu dengan epilepsi untuk memiliki kondisi komorbid dengan depresi. Depresi sendiri merupakan gangguan mood yang serius. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang terus-menerus, putus asa, dan bahkan kehilangan minat pada aktivitas yang Anda sukai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika psikologis yang terjadi pada penderita epilepsi dan dampak yang ditimbulkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu orang (N=1), seorang wanita penderita epilepsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan skala psikologis lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita epilepsi sangat mungkin mengalami gejala depresi, meski tidak semuanya mengalami hal tersebut. Epilepsi masih melekat pada stigma negatif sehingga tidak jarang penderitanya merasa minder dengan kondisinya. Sedangkan penjelasan medisnya, gejala depresi sangat mungkin berkembang pada penderita epilepsi selama masa pengobatan antiseizure yang sedang dilakukan (bisa melalui obat-obatan atau pembedahan). Dengan demikian, pengobatan bagi penderita epilepsi tidak hanya melalui pendekatan medis tetapi juga diperlukan secara psikologis.
Revenge Porn dan Dampak Psikologis Pada Korban: Kajian Psikologis dan Tinjauan Singkat Hukum Sintya Mauliddina; Yusti Probowati Rahayu; Ajuni Ajuni; Mary Philia Elisabeth
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 7 No. 1 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Novembe
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v7i1.1200

Abstract

he development of technology brings great benefits but also opens a loophole for cybercrime. Cases of revenge porn, which is the dissemination of pornographic content without consent, are becoming increasingly troubling. Data from Komnas Perempuan Indonesia shows a sharp spike in cases of gender-based violence. This study describes the phenomenon of revenge porn, illustrating the significant psychological impact on victims. This study uses a literature study method conducted using 8 journals from 2016-2022. Through interviews with survivors as additional data, it was found that the impact of revenge porn involves psychological, social isolation, and economic loss, resulting in victims losing basic needs and psychological needs in Maslow's hierarchy of needs. The TPKS Law is considered less capable of providing punishment that is worthy of what the victim received. The psychological impact felt indirectly takes away the pre-existing hierarchy of needs and slowly destroys part of the victim's life.