This Author published in this journals
All Journal KREASI
Angeline Rivanna Putri Soegiono
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR AR.CO: FASILITAS CO-LIVING & WORKING DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN GREEN DESIGN Angeline Rivanna Putri Soegiono; Maureen Nuradhi
KREASI Vol. 7 No. 2 (2022): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v7i2.4183

Abstract

Arsitektur memiliki peran besar dalam isu pemanasan global saat ini. Oleh karena itu, para arsitek mulai mendukung konsep arsitektur ekologis dan desain bangunan hijau. Perkembangan Kota Semarang yang menunjukkan pertumbuhan populasi penduduk yang semakin meningkat memberikan banyak pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Tingginya harga properti dan gaya hidup yang semakin memikirkan kesehatan membuat orang mencari cara hidup yang lebih baik dan dan lebih sehat. Salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip ekonomi berbagi pada hunian. Konsep ini dikenal dengan Co-living, yakni konsep hunian berbasis prinsip berbagi fasilitas. Hunian dengan konsep ini memiliki prinsip ruang privat yang kecil dan ruang bersama yang besar. Didasari oleh fenomena tersebut, dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk merancang co-living dan co-working yang memiliki nilai berupa kolaborasi dalam lingkungan hijau dan sehat. Dengan menggunakan metode observasi lapangan dan studi literatur mengenai bangunan hijau yang menghasilkan konsep perancangan berupa penerapan konsep 3 IN 1 sebagai suatu makna bahwa hidup, bekerja, dan berkolaborasi bisa menjadi satu di satu tempat yang memiliki lingkungan yang hijau dan sehat tidak hanya untuk penghuni di dalamnya namun juga untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Penggunaan konsep bangunan hijau dengan menerapkan standar menurut GBCI berupa kriteria tepat guna lahan, menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar 30% yang lebih hemat, melakukan penghematan air dan memanfaatkan sistem penampungan air hujan, adanya instalasi untuk memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik, menggunakan material hasil daur ulang dan yang bersertifikat ramah lingkungan, serta menerapkan optimasi desain bangunan.