Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal aktivitas Quick on The Draw melalui model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan mengetahui perbandingan rata-rata dari implementasi aktivitas Quick on The Draw melalui model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan model pembelajaran langsung.Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan jenis penelitian the nonequivalent posttest-only control group. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas VIII SMP Negeri 2 Secang yaitu kelas eksperimen dengan jumlah siswa 33 dan kelas kontrol dengan jumlah siswa 34. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan aktivitas Quick on The Draw melalui model pembelajaran TAPPS terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran langsung.Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis Siswa yang memperoleh pembelajaran dengan aktivitas Quick on The Draw melalui model pembelajaran TAPPS mencapai ketuntasan secara klasikal. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat ketuntasan klasikal kelas eksperimen mencapai 75,8%. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan aktivitas Quick on The Draw melalui model pembelajaran TAPPS lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung.Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa implementasi aktivitas Quick on the Draw melalui model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving lebih efektif dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Oleh karena itu, disarankan bagi guru untuk mengimplementasikan model pembelajaran ini dalam proses pembelajaran matematika di kelas.