Enita Istriwati
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implikatur Percakapan dalam Acara Bincang-Bincang Rumah Uya Trans7 Enita Istriwati; Ery Agus Kurnianto; Rini Esti Utami
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 5, No 2 (2023): JULI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/disastra.v5i2.10108

Abstract

Pada saat ini acara bincang-bincang di berbagai televisi sangat disenangi oleh pemirsa. Tayangan ini tentu sangat berpengaruh terhadap perilaku positif atau negatif masyarakat yang menonton acara tersebut.. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada masyarakat adanya penggunaan implikatur percakapan yang patut ditiru atau tidak patut ditiru oleh pemirsa televisi pada program acara televisi bincang-bincang Rumah Uya Trans7 yang merupakan salah satu acara yang diminati sejak tahun 2015. Dalam acara ini ditemukan adanya pelanggaran prinsip percakapan yaitu implikatur percakapan. Implikatur percakapan adalah makna yang timbul sebagai implikasi pragmatis akibat terjadinya pelanggaran prinsip percakapan. yang membicarakan bentuk, makna tuturan, dan konteks. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah mengamati penggalan tuturan yang diduga mengandung implikatur percakapan periode November 2018. Metode yang digunakan ialah simak bebas libat cakap (SBLC). Adapun Tekniknya ialah rekam dan catat. Data kemudian dianalisis melalui metode deskriptif. Hasil analisis menunjukkan adanya implikatur percakapan yang digunakan berupa maksim kualitas dan cara.  Maksim kualitas dan cara sengaja digunakan untuk menggiring pemirsa televisi untuk tetap mengikuti acara tersebut. Terdapat dua fungsi implikatur percakapan yaitu memberikan penjelasan secara eksplisit kepada mitra tutur berdasarkan fakta kebahasaan dan menjelaskan berbagai fakta dan gejala kebahasaan meski tidak berkaitan. 
Lanskap Linguistik Lembaga Pemerintah dan Swasta di Kota Surakarta Sri Wahyuni; Enita Istriwati; Ulinsa Ulinsa; Asri M. Nur Hidayah
SAWERIGADING Vol 29, No 2 (2023): Sawerigading, Edisi Desember 2023
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v29i2.1047

Abstract

This research was motivated by the rise of writing in public spaces prioritizing something other than the state language. Surakarta City is an observation area because of its historical elements and rapid development. The purpose of this study is to describe the linguistic landscape and language misuse in public spaces of government and private institutions in Surakarta City. In this study, the researchers used observation and interview methods for collecting data. Researchers use descriptive methods to analyze the data. The results showed various language systems and language errors in the public space of Surakarta City. The language systems used are monolingual, bilingual, and multilingual. Monolinguals in Indonesian are widely used in government institutions, while private institutions commonly use them in English. The languages spoken are Indonesian, Javanese, English, and Arabic. Meanwhile, language errors are in the form of errors in writing letters, words, abbreviations, and punctuation. Local governments and every author writing in the inner public space can expect to find the results of this study useful. Therefore, the socialization of good language use must be more massive to increase public awareness of using language in public areas.  AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi dengan maraknya tulisan di ruang publik yang kurang mengutamakan bahasa negara. Kota Surakarta menjadi daerah pengamatan karena unsur sejarah dan perkembangan kotanya yang pesat. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan lanskap linguistik dan kesalahan penggunaan bahasa pada ruang publik lembaga pemerintah dan swasta di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara untuk pengumpulan data. Data kemudian dianalisis melalui metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beragam sistem bahasa dan kesalahan berbahasa pada ruang publik Kota Surakarta. Sistem bahasa yang digunakan, yaitu monobahasa, dwibahasa, dan multibahasa. Monobahasa dalam bahasa Indonesia banyak digunakan pada lembaga pemerintah, sedangkan dalam bahasa Inggris banyak digunakan pada lembaga swasta. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Adapun, kesalahan berbahasa berupa kesalahan penulisan huruf, kata, singkatan, dan tanda baca. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah daerah dan setiap pembuat tulisan di ruang publik. Oleh karena itu, sosialisasi penggunaan bahasa yang baik harus lebih masif dilakukan supaya kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam menggunakan bahasa di ruang publik.