Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular dan penyakit yang menyumbang angka kematian hingga saat ini. Kasus DBD secara nasional, provinsi, maupun kabupaten cenderung berfluktuaktif. Salah satu cara efektif untuk mencegah dan mengatasi DBD adalah melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Namun, saat ini inplementasi PSN di masyarakat masih belum optimal, sehingga menyebabkan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti semakin meluas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk DBD di masyarakat.Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng sebanyak 7.604 KK. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 98 KK. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 6 s/d 20 Desember 2023 menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square dengan program komputer SPSS 25. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat menunjukkan responden yang memiliki umur dewasa (19-44) tahun 67,3%, pendidikan menengah 55,1%, pekerjaan IRT 79,6%, tindakan PSN DBD tidak melakukan 56,1%, pengetahuan kurang baik 52,0%, sikap negatif 53,1%, ketersediaan informasi tersedia 61,2%, peran petugas kesehatan berperan 61,2 %. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p = 0,003 ; RP = 2,026 ; Cl 95% = 1,246 – 3,293), sikap (p = 0,005; RP = 1,908 ; Cl 95% = 1,187 – 3,065), ketersediaan informasi (p = 0,005; RP = 2,090 ; Cl 95% = 1,171 – 3,730), dan petugas kesehatan (p = 0,002; RP = 2,291 ; Cl 95% = 1,244 – 3,730) dengan tindakan PSN DBD. Diharapkan bagi tenaga kesehatan melakukan kunjungan rumah ke rumah secara berkala memberikan informasi dan penyuluhan mengenai PSN serta mendorong masyarakat untuk berpatisipasi dalam segala kegiatan PSN DBD.